-->

SEGITIGA BERMUDA: Misteri Tiada Akhir

Jufri Daeng Nigga | 1:04 AM |
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Masih ingatkah Anda dengan suatu tempat yang bernama Segitiga Bermuda? Itu lho… suatu tempat misterius yang berada di wilayah laut selatan Amerika Serikat. Pasti masih ingat bukan?
Saya ikut tertarik membahas ini meskipun sudah banyak blog lain yang membahasnya. Itu karena setidak-tidaknya cerita ini banyak disangkutpautkan dengan peristiwa-peristiwa aneh semacam Alien dan Dajjal. Heemmmmhhh, Benarkah demikian?
Sebenarnya, nama Segitiga Bermuda awalnya datang dari seorang wartawan bernama Vincent Gaddis yang menulis artikel berjudul "The deadly bermuda triangle" yang terbit pada FebruarI 1964 di majalah Argosy. Namun Legenda ini dihidupkan dan dipopulerkan oleh seorang penulis bernama Charles Berlitz yang menulis buku berjudul "The Bermuda Triangle" pada tahun 1974.
Bahkan hingga kini, segitiga bermuda masih sering menjadi topik favorit buku-buku novel dan film-film Holywood. Kisahnya tidak pernah habis dibahas di situs-situs paranormal dan misteri.
Segitiga bermuda membentang di lautan Atlantik yang dibatasi oleh garis yang menghubungkan Florida, Pulau Bermuda dan Puerto Rico. Luasnya sekitar 1,2 juta km2. Misterinya dimulai ketika banyak kapal laut, perahu dan pesawat terbang menghilang secara misterius di wilayah ini.
Hingga sejauh ini, diperkirakan sekitar 50 kapal laut dan 20 pesawat terbang menghilang secara misterius di wilayah ini. Tidak heran banyak orang menyebut wilayah ini dengan nama segitiga setan.
Berikut beberapa kronologi kapal dan pesawat hilang di segitiga bermuda:
(1). Tahun 1840: HMS Rosalie
(2). Tahun 1872: The Mary Celeste
(3). Tahun 1909: The Spray
(4). Tahun 1917: SS Timandra
(5). Tahun 1918: USS Cyclops (AC-4)
(6). Tahun 1926: SS Suduffco
(7). Tahun 1938: HMS Anglo Australian
(8). Tahun 1945: Penerbangan 19 menghilang
(9). Tahun 1952: British York Transport (33 penumpang)
(10). Tahun 1962: US Air Force KB-50
(11). Tahun 1965: C-119 Flying Boxcar 
(12). Tahun 1970: Milton Latrides
(13). Tahun 1972: Anita (20.000 ton) (32 kru)
(14). Tahun 1976: SS Sylvia L. Ossa
(15). Tahun 1978: Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902
(16). Tahun 1980: SS Poet
(17). Tahun 1990: Grumman TBF Avenger (Flight 19)
(18). Tahun 1995: Kapal Jamanic K
(19). Tahun 1997: Para pelayar Jerman
(20). Tahun 1999: Freighter Genesis
Hilangnya kapal laut dan pesawat di sekitar perairan itu ditanggapi serius oleh para ilmuwan. Hal tersebut melahirkan banyak asumsi dan teori yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing.
Menurut buku The Bermuda Triangle karya Charles Berfilz, terbitan Doubleday & Co New York (1974), disebutkan bahwa kapal laut dan pesawat yang hilang itu diserang oleh semacam alien alias  ETI/Exstra Terrestrial Intelegency, yakni  makhluk cerdas dari ruang angkasa yang naik piring terbang bercahaya putih. Jadi cahaya putih yang dilihat para korban sebelum kehilangan kontak adalah cahaya piring terbang makhluk ruang angkasa yang dikenal dengan sebutan UFO (Unidentified Flying Object).
Ada juga ilmuwan yang  mengatakan bahwa  pesawat dan kapal laut itu tersedot  ke lubang lorong waktu, seperti hilangnya semua materi kala masuk ke dalam sebuah lubang hitam (black hole).
Teori lain sebagai penyebab hilangnya pesawat terbang di daerah itu adalah rusaknya kompas. Karena para awak jadi tak tahu posisinya, mereka lalu berputar-putar sampai pesawat kehabisan bahan bakar, lalu jatuh ke laut dan lenyap di telan gelombang. Rusaknya kompas mereka pasti karena medan magnet.
Seorang Psikiater bernama Dr Kenneth McCall memiliki teori lain. Ia melacak sejarah segitiga bermuda hingga ratusan tahun sebelumnya dan menemukan bahwa wilayah itu dulunya adalah tempat lalu lalangnya kapal pedagang barat. Dan ia menemukan satu fakta mengejutkan. Pada masa perdagangan budak, diperkirakan 10 juta budak dibuang ke laut itu, apakah karena mereka terkena penyakit, atau karena hukuman. Menurunya, arwah 10 juta budak itulah yang mengacaukan pikiran para pilot atau navigator yang melintas. Hmm. lumayan masuk akal.
Kemudian muncul pendapat lainnya. Program TV Discovery & National Geographic tahun 2011 telah  menyelidiki bahwa terjadinya gangguan mesin, kompas & alat navigasi lain karena adanya daya magnet lokal (bukan magnet kutub) yang dihasilkan dari bawah kulit bumi pada daerah tersebut. Bukti ini telah diselidiki oleh para ahli dengan citra satelit di daerah tersebut.
Lalu para ahli beserta para pilot berpengalaman menyusuri daerah sekitarnya dan terbukti pula bahwa alat-alat navigasi dalam kokpit berubah dan terganggu. Karena  teknologi masa kini semakin canggih, maka dapat di pantau pula melalui satelit.
Dari citra satelit dengan infrared, ultra violet & lainnya yang memantau daerah itu telah terbukti bahwa di dalam kerak bumi pada daerah tersebut terdapat pusaran-pusaran lava panas, yang menghasilkan gelombang-gelombang elektromagnet sampai menembus ke luar permukaan bumi. Pusaran-pusaran panas yang berupa lava cair di dalam kerak bumi berputar seperti layaknya hurricane atau thypoon yang diameternya sangat besar dan terjadi di bawah kerak bumi.
Jadi jika bumi diibaratkan balon yang diisi air, karet balon adalah kerak bumi sedangkan air dalam balon adalah magma/lava cair yang berada di dalam inti bumi. Cairan lava dibawah mantel Bumi tersebut memiliki tekanan dan panas yang berbeda-beda. Cairan tersebut juga memiliki “arus” dan dapat berputar-putar seperti jika kita baru merebus air. Gerak arus lava yang berputar-putar tersebut ternyata juga menimbulkan medan magnetik.
Medan magnet yang dihasilkan dapat menimbulkan gelombang elektromagnet dan dapat mempengaruhi alam sekitarnya hingga ke atas kerak bumi / permukaan bumi dan membuat alat navigasi menjadi berantakan dan tak berfungsi sempurna. Akibat peralatan navigasi yang terpengaruhi oleh medan magnet dari putaran-putaran lava di dalam mantel Bumi inilah yang akhirnya membuat peralatan navigasi terganggu dan membuat tujuan atau rute yang direncanakan akan dituju mengubah halauan sang kapten dan pilot.
Sedikit berbeda, Bill Dilon dari US Geological Survey mengatakan, bahwa korban yang sebelum kehilangan kontak selalu melihat cahaya putih berkilat-kilat, kemungkinan itu karena semprotan gas metana yang banyak terdapat di di wilayah Segitiga Bermuda. Ini semacam semburan air yang mendidih akibat dipanasi gas metana yang ada di dalam laut. Peristiwanya mirip kejadian di anjungan pengeboran minyak di Laut Kaspia yang menelan banyak korban.
Sejalan dengan itu, Prof Yohanes Surya PhD, fisikawan Indonesia terkemuka, setuju dengan penulis asing Larry Kusche dalam bukunya The Bermuda Triangle Mystery Solved. Seperti ditulis dalam buku itu, bahwa hilangnya kapal di segitiga Bermuda itu dapat dijelaskan secara ilmiah dan  rasional. Ada yang karena kecelakaan, cuaca buruk, kehabisan bahan bakar dan sebagainya. Maka, kita tak perlu penjelasan yang aneh-aneh dan bersifat takhayul.
Menurutnya, Segitiga Bermuda adalah fenomena gas akut biasa, gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih, terutama gas metana, yang merupakan penyebab utama di balik hilangnya beberapa pesawat terbang dan kapal laut. Bukti dari penemuan yang membawa sudut pandang baru terhadap misteri yang menghantui dunia selama bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan American Journal of Physics. Profesor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia.
Lalu, bagaimana Islam menjawab misteri ini?
Menurut Syaikh Imam M. Ma’rifatullah Al-Arsy, segitiga bermuda merupakan tempat titik terujung di dunia ini. Ditengah kawasan itu terdapat sebuah telaga yang airnya dapat membuat siapa saja yang meminumnya menjadi panjang umur. Ditempat itu pula Nabi Khidhir as. bertahta sebagai penjaga sumber air kehidupan tersebut. Bahkan menurutnya, penyelamat akhir zaman, Imam Mahdi, akan keluar dari ghaibnya melalui tempat tersebut dengan menggunakan jubah suci berwarna kebiruan.
Lalu apa penyebab hilangnya berbagai macam kapal dan pesawat ditempat itu???
Menurutnya, para iblis dan syaitan tak bisa mendekati pusat kawasan agung tersebut, sehingga mereka hanya berjaga disekelilingnya dan bertujuan untuk menghalangi setiap manusia yang mencoba untuk memasuki kawasan agung itu (Segitiga Bermuda). Karena sesungguhnya barang siapa yang bisa sampai ke tempat titik tengah kawasan segitiga bermuda, maka dia akan mengetahui kebenaran alam yang sesungguhnya.
Kontras dengan pernyataan diatas, dalam buku yang berjudul “Dajjal Akan Muncul dari Kerajaan Jin di Segitiga Bermuda”, Sheikh Muhammad Isa Dawud dari Mesir menyebutkan, bahwa kawasan bermuda adalah kawasan Jin, dimana dari situlah akan muncul Dajjal. Hemmmhhh… Mana yang benar nich? Hehehe…
Barangkali untuk kasus yang satu ini, kita dapat mengkaji hadits berikut ini:
Rasulullah saw. Bersabda: “Apabila salah seorang berada ditempat yang terbuka atau ditengah matahari sedang bersinar, lalu bayangan yang meneduhinya bergerau sehingga sebagian dari dirinya terletak ditempat panas dan sebagian lagi di tempat sejuk, maka hendaklah dia berdiri atau meninggalkan tempat itu.” (HR. Abu Hurairah)
Dikatakan larangan ini karena tempat seperti itu adalah tempat yang paling digemari oleh syaitan.
Jadi apa kaitannya dengan Segitiga Bermuda??? 
Alasannya, karena Segitiga Bermuda yang terletak di perairan Atlantik merupakan pertemuan antara arus panas dari afrika dan sejuk dari Amerika Utara…. Hemmmmmhhhh‼!
Wallahu a’lam bishshawab…. (Dari berbagai Sumber)***

Artikel Lainnya:

Tidak ada komentar:

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ :-? #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!

Silahkan berkomentar secara bijak Sobat...!