-->
Tampilkan postingan dengan label Misteri Dunia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Misteri Dunia. Tampilkan semua postingan

Misteri Ka'bah dan Hajar Aswad

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Sebelum kita bahas misteri apa saja yang ada di Ka’bah, terlebih dahulu kita singgung secara sekilas sejarah Ka’bah itu sendiri… Oke kita langsung saja ke TKP!


Sejarah Ka’bah
=============
Ka’bah adalah sebuah bangunan suci bagi kaum muslim, yang terletak di tengah Masjidil Haram di Mekah. Bangunan ini merupakan bangunan yang dijadikan patokan arah kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia saat akan melaksanakan salat. Selain itu, bangunan ini juga merupakan bangunan yang wajib dikunjungi atau diziarahi tiap tahun pada saat musim haji dan umrah.
Menurut sejarah, Ka’bah dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim bersama putranya Ismail atas perintah Allah swt., sebagaimana yang telah diabadikan dalam QS. Al-Baqarah: 125, “Ingatlah! Kami jadikan Rumah tempat berhimpun bagi sekalian manusia dan tempat yang aman; dan jadikanlah tempat Ibrahim sebagai tempat salat dan Kami perintahkan Ibrahim dan Ismail agar mereka membersihkan Rumah-Ku bagi mereka yang bertawaf, mereka yang itikaf, mereka yang ruku’ dan yang sujud.”
Ka’bah, yang sering juga disebut Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul Atiq (Rumah Tua) ini, adalah sebuah bangunan segi empat yang terbuat dari batu dan pualam. Di bagian dalam terdapat 3 pilar penyangga atap, dan ditutup dengan Kiswah (kain selubung hitam yang bersulam keemasan). Kemudian, disudut timur Ka’bah (bukan di tenggara sebagaimana yang diklaim oleh sebagian non muslim) terdapat Hajar Aswad, yaitu sebuah Batu Hitam yang berlapis logam sebagai pengikat agar tetap terjaga dari kerusakan.
Mula-mula, Hajar Aswad diletakkan oleh Nabi Ibrahim ditempatnya yang sekarang, yaitu di sudut timur Ka’bah. Tapi yang meletakkan untuk kedua kalinya adalah Muhammad, tepat ketika beliau masih berumur 35 tahun (sekitar 600 M). Peletakan kedua ini terjadi ketika Mekah dilanda banjir besar, sehingga dinding-dinding Ka’bah yang memang sudah mulai rapuh termakan usia, mengalami kerusakan parah. Setelah para pemuka Quraisy berhasil memperbaikinya, maka mereka sepakat menunjuk Muhammad untuk meletakkan Hajar Aswad ditempatnya yang semula.
Ka’bah pada mulanya bukanlah kiblat umat muslim, tapi berkiblat ke Baitul Maqdis di Palestina. Tapi setelah peristiwa Fathu Makkah (Penaklukkan Mekah) sekitar tahun 630 M, dimana berhala-berhala dan simbol-simbol kemusyrikan di Ka’bah sudah dimusnahkan, maka Allah swt. memerintahkan agar seluruh umat Islam di seluruh dunia berkiblat ke Ka’bah. Perintah ini tercantum dalam QS. Al-Baqarah: 144, “…Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Al-Kitab (Taurat & Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu benar dari Tuhan-Nya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan,”
Sampai saat ini, Ka’bah sudah mengalami beberapa kali pemugaran dan perbaikan. Perbaikan tersebut dilakukan akibat terjadinya kerusakan, baik karena perang maupun karena kehendak penguasa pada saat itu, ataupun karena adanya peristiwa alam seperti banjir. Berikut ini, beberapa peristiwa yang berhubungan dengan perbaikan Ka’bah:
Perbaikan oleh Kaum Quraisy; Dilakukan akibat banjir besar yang melanda Mekah sekitar tahun 600 M.
Perbaikan oleh Abdullah ibn Zubair; Dilakukan akibat kerusakan Ka’bah oleh tentara Yazid bin Umayyah sekitar tahun 64 H (683 M).
Pemugaran oleh Khalifah Abdul Malik; Dilakukan dengan alasan mengembalikan struktur Ka’bah ke bentuk aslinya seperti pada zaman Quraisy, sekitar tahun 74 H (193 M).
Perbaikan oleh Sultan Murad; Dilakukan akibat banjir yang melanda Mekah, sekitar tahun 1039 H (1629 M).
Pembangunan oleh Pemerintah Arab Saudi; Dilakukan dengan alasan penyempurnaan Ka’bah, sekitar tahun 1996 M.
Adapun ukuran tinggi Ka’bah yang ada saat ini adalah, 39 kaki 6 inci (kira-kira 11 meter; 1 kaki = 12 inci = 30 cm), dan ukuran total adalah 627 kaki persegi. Ukuran dalam Ka’bah adalah 42,64x29,52 kaki (atau kira-kira 12,7x8,85 m). Tebal tembok adalah 3,26 kaki (kira2 97,8 cm). Lantai di bagian dalam lebih tinggi 7,22 kaki (kira2 2,1m) dari dasar tanah di mana orang-orang melakukan Tawaf. Langit-langit dan atap terbuat dari kayu teak yang ditutup dengan baja stainless. Tembok terbuat dari batu. Batu-batu bagian dalam tidak dipoles, sedangkan bagian luar dipoles.
Demikianlah sekilas tentang Ka’bah, yang sejak dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim dan putranya Ismail, sudah mengalami perombakan dan perbaikan hingga ke bentuknya yang sekarang ini.

Ka’bah dan Hajar Aswad
====================
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa di sudut timur Ka’bah, terdapat sebuah Batu Hitam yang bernama Hajar Aswad. Menurut penelitian, Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga satu-satunya batu yang bisa mengambang di air.
Ini dibuktikan oleh pihak museum Inggris, dimana tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka'bah) ada disana. Pihak museum mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.
Dalam salah satu hadits, Rasulullah saw bersabda: "Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam" (HR. Tirmidzi).

Ka’bah dan Para Astronout
=======================
Di dunia maya, puluhan bahkan ratusan situs internet menulis artikel tentang misteri Ka’bah. Rata-rata di awal tulisan, mereka mengutip pernyataan Neil Armstrong, seorang astronout berkebangsaan Amerika Serikat yang takjub melihat bumi di luar angkasa. Berikut pernyataannya: “Planet bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap. Siapa yang menggantungnya?”
Setelah Neil Armstrong membuat pernyataannya, beberapa astronout mengadakan penelitian lebih lanjut. Dan walhasil, yang mereka temukan bukan hanya planet bumi yang menggantung di kegelapan, tapi para astronout itu juga menemukan bahwa ternyata bumi mengeluarkan semacam sebuah radiasi yang bersifat infinity (tidak berujung). Bahkan radiasi tersebut tetap berlanjut ketika mereka mengambil gambar planet Mars. Di sudut bumi manakah radiasi ini berpusat?
Sebagian besar umat muslim meyakini bahwa radiasi tersebut berpusat di Ka’bah, Mekah. Para peneliti muslim percaya bahwa radiasi inilah yang menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam Akherat.

Ka’bah dan 'Zero Magnetism Area'
============================
Para ilmuwan membuktikan bahwa, di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama 'Zero Magnetism Area'. artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub. Dan lagi-lagi peneliti muslim meyakini bahwa, lokasi 'Zero Magnetism Area' adalah di Ka’bah, Mekah.
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu pulalah, ketika kita mengelilingi Ka'bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah. 

Ka’bah dan Rumus Fibonacci
=========================
Rumus Fibonacci adalah rumus yang ditemukan oleh Fibonacci, Matematikawan Italia. Rumus Fibonacci merupakan sederet angka-angka yang masing-masing angka dalam deret tersebut merupakan hasil penjumlahan dari dua angka sebelumnya. Angka-angka yang didapat dari hasil penjumlahan tersebut dinamakan angka Fibonacci. Dimulai dari 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, …dst.
Angka Fibonacci ini memiliki satu sifat menarik. Jika kita membagi satu angka dalam deret tersebut dengan angka sebelumnya, akan didapatkan sebuah angka hasil pembagian yang besarnya sangat mendekati satu sama lain. Nyatanya, angka ini bernilai tetap setelah angka ke-13 dalam deret tersebut, yaitu: 1,618. Angka ini dikenal sebagai "golden ratio" atau "rasio emas".
Lalu, apa hubungannya dengan Ka’bah???
Hubungannya adalah ternyata jarak dari Ka’bah ke kutub utara dan jarak Ka’bah ke kutub selatan, dimana jarak terpanjang di bagi dengan jarak terpendek hasilnya adalah 1,618. Sebuah Rasio Emas, bukan? Begitu juga jarak dari Ka’bah ke barat dan jarak ka’bah ke timur dimana sisi panjang dibagi sisi pendeknya, juga ketemu angka 1,618. Lagi-lagi Rasio Emas. Selain itu, jarak diagonal ka’bah di peta, dari jarak sisi panjang ke sisi jarak pendeknya di bagi dua, juga akan menghasilkan jarak 1,618. Masih Rasio Emas…‼!

Makkah Pusat Bumi?
=================
Ada beberapa ayat Alquran yang bisa dijadikan referensi untuk mengatakan bahwa Makkah adalah benar-benar pusat bumi, dan tentu saja diperkuat dengan fakta-fakta yang dikemukakan diatas.
Ini ayatnya: “Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Alquran dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..’ (Asy-Syura: 7)
Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya.
Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam. Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.
Selain itu, Allah berfirman: ‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (ar-Rahman:33).
Kata aqthar di ayat diatas adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu diatas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.

Makkah atau Greenwich
====================
Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.

Ka’bah dan Yang Serupa Dengannya
==============================
Sebagai sebuah bangunan yang berbentuk segi empat (kubus), maka tidak bisa dipungkiri bahwa banyak bangunan-bangunan lain yang hampir menyerupainya. Tapi sebagai umat Islam, kita tidak perlu naik pitam, apalagi mengangkat senjata hanya karena melihat fenomena ini.
Tanpa bermaksud mengurangi nilai kesucian Ka’bah, kita layaknya lebih rasional dalam beragama. Karena pada hakekatnya, yang tidak bisa diserupai hanyalah Allah swt semata, karena Dia adalah “LAITSA KAMITSLIHI SYAI’UN”, tidak satu makhluk pun yang serupa dengan Dia. Ka’bah tetaplah Ka’bah, yang disucikan dan disakralkan, yang berfungsi sebagai pemersatu umat Islam dalam beribadah khususnya ibadah salat dan haji. Ka’bah hanyalah simbol keagamaan yang unik dan suci. Ia bukan Tuhan yang disembah. Berbeda dengan bangunan kotak lainnya yang saya tampilkan berikut ini:
Kotak Zoroazter:

Budaya Persia merupakan salah satu budaya terunggul di dunia sampai pada pertengahan abad Masehi. Jadi tidak heran jika pengaruh budayanya menyebar ke mana-mana dan bentuk makam keramat ini
Kotak Batu Jin yang banyak terdapat di kota kuno Petra di Yordania:

Kotak batu ini melambangkan Dewa Dushara yang disembah masyarakat kuno Nabasia
Apple Computer Center alias toko Komputer milik Apple Corporation

bangunan ini adalah Customer Service untuk para pengguna Apple Computer. Dibangun di luar bangunan-bangunan besar yang ada di Manhattan, untuk memudahkan konsumen mencari Apple Center yang dibuka 24 jam selama setahun. Sangat mirip memang, tapi fungsi dan tujuannya yang berbeda dengan bangunan Ka’bah. Lagipula, bangunan ini tidak ada Hajar Aswadnya. Hehehe….!
Sebenarnya masih ada gambar yang lain, tapi bagi saya ini sudah cukup bagi kita untuk instrospeksi diri…Wassalam. Semoga bermanfaat.<joe>

SEGITIGA BERMUDA: Misteri Tiada Akhir

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Masih ingatkah Anda dengan suatu tempat yang bernama Segitiga Bermuda? Itu lho… suatu tempat misterius yang berada di wilayah laut selatan Amerika Serikat. Pasti masih ingat bukan?
Saya ikut tertarik membahas ini meskipun sudah banyak blog lain yang membahasnya. Itu karena setidak-tidaknya cerita ini banyak disangkutpautkan dengan peristiwa-peristiwa aneh semacam Alien dan Dajjal. Heemmmmhhh, Benarkah demikian?
Sebenarnya, nama Segitiga Bermuda awalnya datang dari seorang wartawan bernama Vincent Gaddis yang menulis artikel berjudul "The deadly bermuda triangle" yang terbit pada FebruarI 1964 di majalah Argosy. Namun Legenda ini dihidupkan dan dipopulerkan oleh seorang penulis bernama Charles Berlitz yang menulis buku berjudul "The Bermuda Triangle" pada tahun 1974.
Bahkan hingga kini, segitiga bermuda masih sering menjadi topik favorit buku-buku novel dan film-film Holywood. Kisahnya tidak pernah habis dibahas di situs-situs paranormal dan misteri.
Segitiga bermuda membentang di lautan Atlantik yang dibatasi oleh garis yang menghubungkan Florida, Pulau Bermuda dan Puerto Rico. Luasnya sekitar 1,2 juta km2. Misterinya dimulai ketika banyak kapal laut, perahu dan pesawat terbang menghilang secara misterius di wilayah ini.
Hingga sejauh ini, diperkirakan sekitar 50 kapal laut dan 20 pesawat terbang menghilang secara misterius di wilayah ini. Tidak heran banyak orang menyebut wilayah ini dengan nama segitiga setan.
Berikut beberapa kronologi kapal dan pesawat hilang di segitiga bermuda:
(1). Tahun 1840: HMS Rosalie
(2). Tahun 1872: The Mary Celeste
(3). Tahun 1909: The Spray
(4). Tahun 1917: SS Timandra
(5). Tahun 1918: USS Cyclops (AC-4)
(6). Tahun 1926: SS Suduffco
(7). Tahun 1938: HMS Anglo Australian
(8). Tahun 1945: Penerbangan 19 menghilang
(9). Tahun 1952: British York Transport (33 penumpang)
(10). Tahun 1962: US Air Force KB-50
(11). Tahun 1965: C-119 Flying Boxcar 
(12). Tahun 1970: Milton Latrides
(13). Tahun 1972: Anita (20.000 ton) (32 kru)
(14). Tahun 1976: SS Sylvia L. Ossa
(15). Tahun 1978: Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902
(16). Tahun 1980: SS Poet
(17). Tahun 1990: Grumman TBF Avenger (Flight 19)
(18). Tahun 1995: Kapal Jamanic K
(19). Tahun 1997: Para pelayar Jerman
(20). Tahun 1999: Freighter Genesis
Hilangnya kapal laut dan pesawat di sekitar perairan itu ditanggapi serius oleh para ilmuwan. Hal tersebut melahirkan banyak asumsi dan teori yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing.
Menurut buku The Bermuda Triangle karya Charles Berfilz, terbitan Doubleday & Co New York (1974), disebutkan bahwa kapal laut dan pesawat yang hilang itu diserang oleh semacam alien alias  ETI/Exstra Terrestrial Intelegency, yakni  makhluk cerdas dari ruang angkasa yang naik piring terbang bercahaya putih. Jadi cahaya putih yang dilihat para korban sebelum kehilangan kontak adalah cahaya piring terbang makhluk ruang angkasa yang dikenal dengan sebutan UFO (Unidentified Flying Object).
Ada juga ilmuwan yang  mengatakan bahwa  pesawat dan kapal laut itu tersedot  ke lubang lorong waktu, seperti hilangnya semua materi kala masuk ke dalam sebuah lubang hitam (black hole).
Teori lain sebagai penyebab hilangnya pesawat terbang di daerah itu adalah rusaknya kompas. Karena para awak jadi tak tahu posisinya, mereka lalu berputar-putar sampai pesawat kehabisan bahan bakar, lalu jatuh ke laut dan lenyap di telan gelombang. Rusaknya kompas mereka pasti karena medan magnet.
Seorang Psikiater bernama Dr Kenneth McCall memiliki teori lain. Ia melacak sejarah segitiga bermuda hingga ratusan tahun sebelumnya dan menemukan bahwa wilayah itu dulunya adalah tempat lalu lalangnya kapal pedagang barat. Dan ia menemukan satu fakta mengejutkan. Pada masa perdagangan budak, diperkirakan 10 juta budak dibuang ke laut itu, apakah karena mereka terkena penyakit, atau karena hukuman. Menurunya, arwah 10 juta budak itulah yang mengacaukan pikiran para pilot atau navigator yang melintas. Hmm. lumayan masuk akal.
Kemudian muncul pendapat lainnya. Program TV Discovery & National Geographic tahun 2011 telah  menyelidiki bahwa terjadinya gangguan mesin, kompas & alat navigasi lain karena adanya daya magnet lokal (bukan magnet kutub) yang dihasilkan dari bawah kulit bumi pada daerah tersebut. Bukti ini telah diselidiki oleh para ahli dengan citra satelit di daerah tersebut.
Lalu para ahli beserta para pilot berpengalaman menyusuri daerah sekitarnya dan terbukti pula bahwa alat-alat navigasi dalam kokpit berubah dan terganggu. Karena  teknologi masa kini semakin canggih, maka dapat di pantau pula melalui satelit.
Dari citra satelit dengan infrared, ultra violet & lainnya yang memantau daerah itu telah terbukti bahwa di dalam kerak bumi pada daerah tersebut terdapat pusaran-pusaran lava panas, yang menghasilkan gelombang-gelombang elektromagnet sampai menembus ke luar permukaan bumi. Pusaran-pusaran panas yang berupa lava cair di dalam kerak bumi berputar seperti layaknya hurricane atau thypoon yang diameternya sangat besar dan terjadi di bawah kerak bumi.
Jadi jika bumi diibaratkan balon yang diisi air, karet balon adalah kerak bumi sedangkan air dalam balon adalah magma/lava cair yang berada di dalam inti bumi. Cairan lava dibawah mantel Bumi tersebut memiliki tekanan dan panas yang berbeda-beda. Cairan tersebut juga memiliki “arus” dan dapat berputar-putar seperti jika kita baru merebus air. Gerak arus lava yang berputar-putar tersebut ternyata juga menimbulkan medan magnetik.
Medan magnet yang dihasilkan dapat menimbulkan gelombang elektromagnet dan dapat mempengaruhi alam sekitarnya hingga ke atas kerak bumi / permukaan bumi dan membuat alat navigasi menjadi berantakan dan tak berfungsi sempurna. Akibat peralatan navigasi yang terpengaruhi oleh medan magnet dari putaran-putaran lava di dalam mantel Bumi inilah yang akhirnya membuat peralatan navigasi terganggu dan membuat tujuan atau rute yang direncanakan akan dituju mengubah halauan sang kapten dan pilot.
Sedikit berbeda, Bill Dilon dari US Geological Survey mengatakan, bahwa korban yang sebelum kehilangan kontak selalu melihat cahaya putih berkilat-kilat, kemungkinan itu karena semprotan gas metana yang banyak terdapat di di wilayah Segitiga Bermuda. Ini semacam semburan air yang mendidih akibat dipanasi gas metana yang ada di dalam laut. Peristiwanya mirip kejadian di anjungan pengeboran minyak di Laut Kaspia yang menelan banyak korban.
Sejalan dengan itu, Prof Yohanes Surya PhD, fisikawan Indonesia terkemuka, setuju dengan penulis asing Larry Kusche dalam bukunya The Bermuda Triangle Mystery Solved. Seperti ditulis dalam buku itu, bahwa hilangnya kapal di segitiga Bermuda itu dapat dijelaskan secara ilmiah dan  rasional. Ada yang karena kecelakaan, cuaca buruk, kehabisan bahan bakar dan sebagainya. Maka, kita tak perlu penjelasan yang aneh-aneh dan bersifat takhayul.
Menurutnya, Segitiga Bermuda adalah fenomena gas akut biasa, gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih, terutama gas metana, yang merupakan penyebab utama di balik hilangnya beberapa pesawat terbang dan kapal laut. Bukti dari penemuan yang membawa sudut pandang baru terhadap misteri yang menghantui dunia selama bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan American Journal of Physics. Profesor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia.
Lalu, bagaimana Islam menjawab misteri ini?
Menurut Syaikh Imam M. Ma’rifatullah Al-Arsy, segitiga bermuda merupakan tempat titik terujung di dunia ini. Ditengah kawasan itu terdapat sebuah telaga yang airnya dapat membuat siapa saja yang meminumnya menjadi panjang umur. Ditempat itu pula Nabi Khidhir as. bertahta sebagai penjaga sumber air kehidupan tersebut. Bahkan menurutnya, penyelamat akhir zaman, Imam Mahdi, akan keluar dari ghaibnya melalui tempat tersebut dengan menggunakan jubah suci berwarna kebiruan.
Lalu apa penyebab hilangnya berbagai macam kapal dan pesawat ditempat itu???
Menurutnya, para iblis dan syaitan tak bisa mendekati pusat kawasan agung tersebut, sehingga mereka hanya berjaga disekelilingnya dan bertujuan untuk menghalangi setiap manusia yang mencoba untuk memasuki kawasan agung itu (Segitiga Bermuda). Karena sesungguhnya barang siapa yang bisa sampai ke tempat titik tengah kawasan segitiga bermuda, maka dia akan mengetahui kebenaran alam yang sesungguhnya.
Kontras dengan pernyataan diatas, dalam buku yang berjudul “Dajjal Akan Muncul dari Kerajaan Jin di Segitiga Bermuda”, Sheikh Muhammad Isa Dawud dari Mesir menyebutkan, bahwa kawasan bermuda adalah kawasan Jin, dimana dari situlah akan muncul Dajjal. Hemmmhhh… Mana yang benar nich? Hehehe…
Barangkali untuk kasus yang satu ini, kita dapat mengkaji hadits berikut ini:
Rasulullah saw. Bersabda: “Apabila salah seorang berada ditempat yang terbuka atau ditengah matahari sedang bersinar, lalu bayangan yang meneduhinya bergerau sehingga sebagian dari dirinya terletak ditempat panas dan sebagian lagi di tempat sejuk, maka hendaklah dia berdiri atau meninggalkan tempat itu.” (HR. Abu Hurairah)
Dikatakan larangan ini karena tempat seperti itu adalah tempat yang paling digemari oleh syaitan.
Jadi apa kaitannya dengan Segitiga Bermuda??? 
Alasannya, karena Segitiga Bermuda yang terletak di perairan Atlantik merupakan pertemuan antara arus panas dari afrika dan sejuk dari Amerika Utara…. Hemmmmmhhhh‼!
Wallahu a’lam bishshawab…. (Dari berbagai Sumber)***