-->
Tampilkan postingan dengan label Serba Serbi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Serba Serbi. Tampilkan semua postingan

Ada Apa Dengan Wajah?

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



Menarik sekali jikalau kita terus menerus belajar tentang fenomena apapun yang terjadi dalam hiruk-pikuk kehidupan ini. Tidak ada salahnya kalau kita buat semacam target. Misalnya : hari ini kita belajar tentang wajah. 

Wajah? Ya, wajah. Karena masalah wajah bukan hanya masalah bentuknya, tapi yang utama adalah pancaran yang tersemburat dari si pemilik wajah tersebut.

Ketika pagi menyingsing, misalnya, tekadkan dalam diri: "Saya ingin tahu wajah yang paling menenteramkan hati itu seperti apa? Wajah yang paling menggelisahkan itu seperti bagaimana?" karena pastilah hari ini kita akan banyak bertemu dengan wajah orang per orang. Ya, karena setiap orang pastilah punya wajah. Wajah istri, suami, anak, tetangga, teman sekantor, orang di perjalanan, dan lain sebagainya. Nah, ketika kita berjumpa dengan siapapun hari ini, marilah kita belajar ilmu tentang wajah.

Pasti kita akan bertemu dengan beraneka macam bentuk wajah. Dan, tiap wajah ternyata dampaknya berbeda-beda kepada kita. Ada yang menenteramkan, ada yang menyejukkan, ada yang menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula yang menakutkan. Lho, kok menakutkan? Kenapa? Apa yang menakutkan karena bentuk hidungnya? Tentu saja tidak! Sebab ada yang hidungnya mungil tapi menenteramkan. Ada yang sorot matanya tajam menghunjam, tapi menyejukkan. Ada yang kulitnya hitam, tapi penuh wibawa.

Kalau hari ini kita berhasil menemukan struktur wajah seseorang yang menenteramkan, maka cari tahulah kenapa dia sampai memiliki wajah yang menenteramkan seperti itu. Tentulah, benar-benar kita akan menaruh hormat. Betapa senyumannya yang tulus; pancaran wajahnya, nampak ingin sekali ia membahagiakan siapapun yang menatapnya. Dan sebaliknya, bagaimana kalau kita menatap wajah lain dengan sifat yang berlawanan; (maaf, bukan bermaksud meremehkan) ada pula yang wajahnya bengis, struktur katanya ketus, sorot matanya kejam, senyumannya sinis, dan sikapnya pun tidak ramah. Begitulah, wajah-wajah dari saudara-saudara kita yang lain, yang belum mendapat ilmu; bengis dan ketus. Dan ini pun perlu kita pelajari.

Ambillah kelebihan dari wajah yang menenteramkan, yang menyejukkan tadi menjadi bagian dari wajah kita, dan buang jauh-jauh raut wajah yang tidak ramah, tidak menenteramkan, dan yang tidak menyejukkan.

Tidak ada salahnya jika kita evaluasi diri di depan cermin. Tanyalah, raut seperti apakah yang ada di wajah kita ini? Memang ada diantara hamba-hamba Allah yang bibirnya di desain agak berat ke bawah. Kadang-kadang menyangkanya dia kurang senyum, sinis, atau kurang ramah. Subhanallaah, bentuk seperti ini pun karunia Allah yang patut disyukuri dan bisa jadi ladang amal bagi siapapun yang memilikinya untuk berusaha senyum ramah lebih maksimal lagi.

Sedangkan bagi wajah yang untuk seulas senyum itu sudah ada, maka tinggal meningkatkan lagi kualitas senyum tersebut, yaitu untuk lebih ikhlas lagi. Karena senyum di wajah, bukan hanya persoalan menyangkut ujung bibir saja, tapi yang utama adalah, ingin tidak kita membahagiakan orang lain? Ingin tidak kita membuat di sekitar kita tercahayai? Nabi Muhammad SAW, memberikan perhatian yang luar biasa kepada setiap orang yang bertemu dengan beliau sehingga orang itu merasa puas. Kenapa puas? Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW – bila ada orang yang menyapanya – menganggap orang tersebut adalah orang yang paling utama di hadapan beliau. Sesuai kadar kemampuannya.

Walhasil, ketika Nabi SAW berbincang dengan siapapun, maka orang yang diajak berbincang ini senantiasa menjadi curahan perhatian. Tak heran bila cara memandang, cara bersikap, ternyata menjadi atribut kemuliaan yang beliau contohkan. Dan itu ternyata berpengaruh besar terhadap sikap dan perasaan orang yang diajak bicara.

Adapun kemuramdurjaan, ketidakenakkan, kegelisahan itu muncul ternyata diantara akibta kita belum menganggap orang yang ada dihadapan kita orang yang paling utama. Makanya, terkadang kita melihat seseorang itu hanya separuh mata, berbicara hanya separuh perhatian. Misalnya, ketika ada seseorang yang datang menghampiri, kita sapa orang itu sambil baca koran. Padahal, kalau kita sudah tidak mengutamakan orang lain, maka curahan kata-kata, cara memandang, cara bersikap, itu tidak akan punya daya sentuh. Tidak punya daya pancar yang kuat.

Orang karena itu, marilah kita berlatih diri meneliti wajah, tentu saja bukan maksud untuk meremehkan. Tapi, mengambil tauladan wajah yang baik, menghindari yang tidak baiknya, dan cari kuncinya kenapa sampai seperti itu? Lalu praktekkan dalam perilaku kita sehari-hari. Selain itu belajarlah untuk mengutamakan orang lain!

Mudah-mudahan kita dapat mengutamakan orang lain di hadapan kita, walaupun hanya beberapa menit, walaupun hanya beberapa detik…semoga!
================================

POLITIK PRAKTIS: Kejam Tapi Asyik

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Tidak ada pengertian defenitif yang dapat dijadikan rujukan normatif untuk memaknai dunia politik praktis. Kita hanya disuguhi sebuah realitas sosial dimana seseorang mempertaruhkan harga diri, waktu, tenaga, pikiran dan -tentu saja- uang, untuk mencapai apa yang didambakan yakni kemenangan dan kekuasaan.

Politik praktis adalah sebuah dunia ketika segala itikad, motif, kepentingan, dan ambisi, hadir bersamaan dan saling berhimpit untuk memperebutkan kekuasaan. Secara kasat mata, kekuasaan yang dimaksud tak lain adalah jabatan, kedudukan atau posisi. Namun secara implisit, yang diperebutkan sesungguhnya adalah otoritas dan wewenang untuk membuat keputusan-keputusan publik.

Dulu, ketika paham demokrasi belum terkonsepsi seperti sekarang ini, politik praktis tak lain adalah “perang atau benturan fisik” antara dua kubu atau lebih yang saling menghancurkan untuk memperebutkan kekuasaan. Tapi ketika konsep demokrasi politik telah membumi seperti saat ini, politik praktis telah menyerupai sebuah pertarungan yang saling melakukan pembunuhan karakter, saling menghancurkan taktik dan strategi, saling menyerang basis-basis teritorial, dan saling berlomba mendapatkan simpati publik.

Ada beberapa karakter dasar politik praktis yang dapat kita saksikan hari ini, diantaranya dapat disebutkan sebagai berikut:

1.  Tidak Ada Yang Pasti
Bahwa tidak ada yang pasti di dunia politik praktis kecuali ketidakpastian dan kepentingan itu sendiri. Berbeda dengan urusan ekonomi, sosial, budaya, dan bahkan militer. Dalam urusan politik praktis, tidak ada epistemologi, strategi, metode, taktik, atau pola-pola pemikiran dan tindakan yang pasti. Semuanya selalu berubah setiap saat mengikuti anasir kontekstual yang sedang eksis di dalamnya. Jadi tidak mengherankan jika cara terbaik untuk memahami dunia politik praktis adalah dengan cara mengalaminya sendiri.

Kita mungkin masih ingat bagaimana Harmoko yang dulunya selalu minta restu ke Soeharto setiap akan melakukan kegiatan kenegaraan, tiba-tiba mengeluarkan statement yang menyudutkan posisi Soeharto di akhir rezim Orde Baru. Atau kita bisa simak ketika Amien Rais dan Gus Dur yang sebelumnya tampil bak saudara kembar untuk menduduki posisi politik paling penting di negara ini, yakni Ketua MPR RI dan Presiden RI, belakangan tiba-tiba menjadi dua tokoh sentral yang saling berhadap-hadapan. Bagaimana bisa seorang Amien Rais tiba-tiba ikut menjatuhkan Gus Dur dan kemudian menggantikannya dengan Megawati yang nota bene sejak lama tak pernah “akur” dengannya?

Jawabannya adalah itulah politik praktis. Di dalamnya urusan kesetiaan dan solidaritas sesungguhnya tak lain hanya soal kecocokan di masa-masa penantian menjelang datangnya masa cekcok.

2.  Seperti Bermain Judi
Yah, berpolitik praktis seperti layaknya bermain judi, karena di dalamnya dipertaruhkan apa saja untuk mengalahkan lawan. Dalam proses memenangkan pertarungan dan tentu saja ambisi untuk mengalahkan lawan, dunia politik praktis menciptakan seni dan game yang indah, menggairahkan dan sekaligus mengasyikkan. Tak ada perasaan jenuh dan bosan dalam membicarakannya. Kita bisa melihat, bagaimana para elit dan praktisi politik rela duduk berjam-jam hingga tengah malam, sambil mengepulkan asap dan menghabiskan bercangkir-cangkir kopi, demi untuk membincang dan membedah urusan politik praktis.

Ada semacam rasa ketagihan yang bertalu-talu yang muncul dalam diri para pemain politik praktis. Kalah dalam percaturan politik, akan menimbulkan rasa penasaran yang pada gilirannya ingin mengulanginya lagi meskipun sudah terlukai. Sebaliknya, menang di meja judi politik, tentu saja akan mendatangkan kenikmatan yang luar biasa dan akan semakin ketagihan karena sudah terbius dengan nikmatnya kekuasaan, selalu dihormati, disegani, ditakuti dan bahkan dipuja-puja.

Di panggung politik kita sehari-hari, sangat banyak contoh bagaimana rasa ketagihan politik seperti itu tampak pada kiprah para politisi kita. Di tingkat Nasional, para elit Orde Baru yang “pernah” kalah dalam front kompetisi politik di pasca Orde Baru, kembali mulai bermunculan dan seolah tak mau jera untuk memainkan peran-peran penting dalam event Pilpres dan dalam berbagai event Pilkada dan Pileg di daerah-daerah.

3.  Penuh Kekerasan dan Tipu Daya
Dalam hidup ini, jika Anda hidup lebih tenang dan damai, maka pastikan Anda tidak berada di dunia politik praktis. Karena di ranah ini, Anda tidak akan pernah merasakan tidur pulas di malam hari, dan bakal kurang tenang bekerja di siang hari. Selain menghayalkan nikmatnya menjadi orang yang dipuja dan berkuasa mengatur jabatan, proyek, dan uang (bila menang tentunya), pikiran Anda juga akan selalu dihantui oleh lawan-lawan politik Anda.

Anda akan sibuk menangkis negative campaign, mengklarikasi black campaign, meluruskan isu-isu, melayani konstituen, memikirkan para pembelot, menyenangkan hati tim sukses, dan lain sebagainya. Sebab Anda benar, bersih, dan baik sekalipun, Anda akan tetap dianggap salah, kotor, bengkok, dan buruk oleh lawan-lawan politik Anda. Mengharapkan belas kasihan dan meminta gencatan senjata dari lawan politik Anda, sama saja Anda akan menggantang asap. Tak ada tenggang rasa, belas kasihan, apalagi cinta dalam urusan kompetisi politik. Karena pada hakekatnya, politik praktis itu kejam.

Bahkan selain kejam, ranah politik praktis juga dipenuhi tipu muslihat. Di era “politik keemasan” sekarang ini, apapun dapat dapat direkayasa melalui media teknologi dan dikemas dalam bentuk yang sesuai dengan tujuan politik itu sendiri.

Demikianlah keadaannya di dunia politik praktis, setiap orang yang eksis di dalamnya harus siap menghadapi kerumunan orang-orang ambisius yang haus kekuasaan dan kemenangan. Orang-orang seperti itulah yang biasanya tidak mengenal belas kasihan, dan selalu berpikir bagaimana Anda bisa celaka, gagal, dan kalah yang pada akhirnya hancur tanpa sisa.<joe>
======================================================

RUMUS FIBONACCI: Rasio Emas di Alam Semesta

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



Jika sebuah bentuk yang sesuai atau sangat seimbang didapatkan melalui unsur penerapan atau fungsi, maka kita dapat mencari fungsi Angka Emas padanya. Angka Emas bukanlah hasil dari imajinasi matematis, akan tetapi merupakan kaidah alam yang terkait dengan hukum keseimbangan.
Apa yang sama-sama dimiliki oleh piramida di Mesir, lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci, bunga matahari, bekicot, buah cemara dan jari-jemari Anda?
Jawaban atas pertanyaan ini, tersembunyi pada sebuah deret angka yang ditemukan oleh matematikawan Italia, Fibonacci. Sifat angka-angka ini, yang dikenal sebagai angka-angka Fibonacci, adalah bahwa masing-masing angka dalam deret tersebut merupakan hasil penjumlahan dari dua angka sebelumnya.

Angka Fibonacci
Inilah angka Fibonacci: 0,1,1,2,3,5,8,13,21,34,55,89,144,233,377,610,987,1597,2584,…dst
Angka Fibonacci memiliki satu sifat menarik. Jika Anda membagi satu angka dalam deret tersebut dengan angka sebelumnya, akan Anda dapatkan sebuah angka hasil pembagian yang besarnya sangat mendekati satu sama lain. Nyatanya, angka ini bernilai tetap setelah angka ke-13 dalam deret tersebut. Angka ini dikenal sebagai "golden ratio" atau "rasio emas".

GOLDEN RATIO (RASIO EMAS) = 1,618
233 / 144 = 1,618
377 / 233 = 1,618
610 / 377 = 1,618
987 / 610 = 1,618
1597 / 987 = 1,618
2584 / 1597 = 1,618

Tubuh Manusia dan Rasio Emas
Ketika melakukan penelitian atau memulai merancang produk, para seniman, ilmuwan dan perancang mengambil tubuh manusia, yang perbandingan ukurannya ditetapkan berdasarkan rasio emas, sebagai acuan ukuran yang mereka gunakan. Leonardo da Vinci dan Le Corbusier menggunakan tubuh manusia, yang ukurannya ditetapkan menurut rasio emas, sebagai patokan ukuran ketika membuat rancangan karya mereka. Tubuh manusia dijadikan pula sebagai patokan dalam the Neufert, salah satu buku rujukan terpenting arsitektur abad modern.

Rasio Emas Pada Tubuh Manusia
Hubungan kesesuaian "ideal" yang dikemukakan ada pada berbagai bagian tubuh manusia rata-rata dan yang mendekati nilai rasio emas dapat dijelaskan dalam sebuah bagan umum sebagaimana berikut: Nilai perbandingan M/m pada diagram berikut selalu setara dengan rasio emas. M/m = 1,618
Contoh pertama dari rasio emas pada tubuh manusia rata-rata adalah jika antara pusar dan telapak kaki dianggap berjarak 1 unit, maka tinggi seorang manusia setara dengan 1,618 unit.  Beberapa rasio emas lain pada tubuh manusia rata-rata adalah: Jarak antara ujung jari dan siku/jarak antara pergelangan tangan dan siku, Jarak antara garis bahu dan unjung atas kepala/panjang kepala. Jarak antara pusar dan ujung atas kepala/jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala, Jarak antara pusar dan lutut / jarak antara lutut dan telapak kaki.

Tangan Manusia
Angkatlah tangan Anda dari mouse komputer dan lihatlah bentuk jari telunjuk Anda. Dalam segala kemungkinan akan Anda saksikan rasio emas padanya.
Jari-jemari kita memiliki tiga ruas. Perbandingan ukuran panjang dari dua ruas pertama terhadap ukuran panjang keseluruhan jari tersebut menghasilkan angka rasio emas (kecuali ibu jari). Anda juga dapat melihat bahwa perbandingan ukuran panjang jari tengah terhadap jari kelingking merupakan rasio emas pula.
Anda memiliki dua (2) tangan, dan jari-jemari yang ada padanya terdiri dari tiga (3) ruas. Terdapat lima (5) jari pada setiap tangan, dan hanya delapan (8) dari keseluruhan sepuluh jari ini tersambung menurut rasio emas: 2, 3, 5, dan 8 bersesuaian dengan angka-angka pada deret Fibonacci.

Rasio Emas Pada Wajah Manusia
Terdapat beberapa rasio emas pada wajah manusia. Akan tetapi Anda tidak dianjurkan mengambil penggaris dan berusaha mengukur wajah-wajah orang, sebab hal ini merujuk pada "wajah manusia ideal" yang ditetapkan oleh para ilmuwan dan seniman.
Misalnya, jumlah lebar dua gigi depan pada rahang atas dibagi dengan tingginya menghasilkan rasio emas. Lebar gigi pertama dari tengah dibandingkan gigi kedua juga menghasilkan rasio emas. Semua ini adalah perbandingan ukuran ideal yang mungkin dipertimbangkan oleh seorang dokter. Sejumlah rasio emas lain pada wajah manusia adalah:
Panjang wajah/lebar wajah, Jarak antara bibir dan titik di mana kedua alis mata bertemu/panjang hidung, Panjang wajah/jarak antara ujung rahang dan titik di mana kedua alis mata bertemu, Panjang mulut/lebar hidung, Lebar hidung/jarak antara kedua lubang hidung, Jarak antara kedua pupil/jarak antara kedua alis mata.

Rasio Emas Pada Paru-Paru
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan antara tahun 1985 dan 1987, fisikawan Amerika B. J. West dan Dr. A. L. Goldberger menemukan keberadaan rasio emas pada struktur paru-paru. Salah satu ciri jaringan bronkia yang menyusun paru-paru adalah susunannya yang asimetris. Misalnya, pipa saluran udara yang bercabang membentuk dua bronkia utama, satu panjang (bronkia kiri) dan yang kedua pendek (bronkia kanan). Percabangan asimetris ini terus berlanjut ke percabangan-percabangan bronkia selanjutnya. Telah dipastikan bahwa pada seluruh percabangan ini perbandingan antara bronkia pendek terhadap bronkia panjang selalu bernilai 1/1,618.

Persegi Panjang Emas dan Rancangan Pada Spiral
Sebuah persegi panjang yang perbandingan panjang sisi-sisinya sama dengan rasio emas dikenal sebagai "persegi panjang emas." Sebuah persegi panjang yang panjang dan lebarnya masing-masing berukuran 1,618 dan 1 satuan panjang adalah persegi panjang emas. Mari kita letakkan sebuah bujur sangkar di sepanjang sisi lebar dari persegi panjang ini dan menggambar seperempat lingkaran yang menghubungkan dua sudut dari bujur sangkar ini. Kemudian, kita gambar satu bujur sangkar lagi dan seperempat lingkaran pada sisi yang selebihnya dan melakukan hal demikian pada seluruh persegi panjang yang ada pada persegi panjang utama. Jika Anda melakukan hal ini, pada akhirnya Anda akan mendapatkan sebuah spiral. 
Pakar keindahan asal Inggris William Charlton menjelaskan bagaimana orang-orang menyukai bentuk spiral dan telah menggunakannya selama ribuan tahun. Ia menyatakan bahwa kita menyukai bentuk spiral karena penglihatan kita dapat dengan mudah mengikuti bentuk tersebut.
Spiral yang didasarkan pada rasio emas memiliki rancangan paling tak tertandingi yang dapat Anda temukan di alam. Sejumlah contoh pertama yang dapat kita berikan adalah susunan spiral pada bunga matahari dan buah cemara. Ada lagi contoh yang merupakan penciptaan tanpa cela oleh Allah Yang Mahakuasa dan bagaimana Dia menciptakan segala sesuatu dengan ukuran: proses pertumbuhan banyak makhluk hidup berlangsung pula dalam bentuk spiral logaritmik. Bentuk-bentuk lengkung spiral ini senantiasa sama dan bentuk dasarnya tidak pernah berubah berapapun ukurannya. Tidak ada bentuk mana pun dalam matematika yang memiliki sifat ini.

Rancangan Pada Kerang Laut
Saat meneliti cangkang makhluk hidup yang digolongkan sebagai hewan bertubuh lunak atau moluska, yang hidup di dasar laut, bentuk dan struktur permukaan bagian dalam dan luar dari cangkangnya menarik perhatian para ilmuwan:
Permukaan bagian dalamnya halus licin, sedangkan di bagian luarnya bergalur. Tubuh moluska berada di dalam cangkang, oleh karena itu permukaan bagian dalamnya haruslah halus licin. Garis pinggiran luar dari cangkang menambah kekokohan cangkang, sehingga meningkatkan kekuatannya. Bentuk-bentuk cangkang membuat orang kagum karena kesempurnaan dan sifat menguntungkan yang dihasilkan proses penciptaannya. Gagasan spiral pada cangkang terwujudkan dalam bentuk geometris sempurna, dalam bentuk rancangan yang sungguh elok dan "tajam".
Cangkang-cangkang kebanyakan moluska tumbuh mengikuti bentuk spiral logaritmik. Sungguh tidak ada keraguan bahwa hewan-hewan ini tidak memahami perhitungan matematis paling sederhana sekalipun, apalagi bentuk spiral logaritmik. Jadi bagaimana makhluk-makhluk tersebut dapat mengetahui hal itu sebagai yang terbaik baginya untuk tumbuh? Bagaimana binatang-binatang ini, yang oleh sejumlah ilmuwan digambarkan sebagai makhluk "primitif," tahu bahwa spiral logaritmik adalah bentuk terbaik bagi mereka? Mustahil pertumbuhan semacam ini terjadi tanpa adanya suatu pengetahuan atau kecerdasan. Pengetahuan tersebut ada tapi bukan pada moluska ataupun di alam itu sendiri, meskipun sejumlah ilmuwan menyatakan hal demikian.
Sama sekali tidaklah masuk akal untuk berusaha menjelaskan hal tersebut sebagai suatu ketidaksengajaan. Rancangan ini hanya dapat dihasilkan oleh suatu kecerdasan dan pengetahuan mahatinggi, yang merupakan milik Allah Yang Mahakuasa, Pencipta segala sesuatu:
"Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)?" (QS. Al An'am, 6: 80).
Pertumbuhan mengikuti pola semacam ini digambarkan sebagai "gnomic growth" (pertumbuhan gnomis) oleh ilmuwan biologi Sir D'Arcy Thompson, seorang pakar dalam bidang tersebut, yang menyatakan bahwa mustahil membayangkan adanya sistem lain yang lebih sederhana, selama pertumbuhan cangkang kerang laut, daripada sistem yang didasarkan pada pelebaran dan pemanjangan yang terbentuk mengikuti perbandingan yang sama dan tidak berubah. Ia menjelaskan, cangkang tersebut terus-menerus tumbuh, akan tetapi bentuknya tetap sama.
Seseorang dapat menyaksikan salah satu contoh paling bagus dari pertumbuhan semacam ini pada seekor nautilus, yang garis tengahnya hanya beberapa sentimeter. C. Morrison menjelaskan proses pertumbuhan ini, yang sangat sulit untuk dirancang sekalipun dibantu dengan kecerdasan manusia, dengan menyatakan bahwa di sepanjang cangkang nautilus, spiral yang ada di bagian dalam memanjang dan tersusun atas sejumlah bilik yang disekat oleh dinding-dinding yang terbuat dari karang mutiara. Ketika hewan ini tumbuh, ia membentuk satu bilik lagi di mulut cangkang spiral yang berukuran lebih besar daripada bilik sebelumnya, dan bergerak maju memasuki tempat yang lebih besar ini dengan menutup pintu di belakangnya menggunakan selembar sekat karang mutiara.
Nama ilmiah dari sejumlah hewan laut lain yang memiliki spiral logaritmik dengan rasio pertumbuhan yang berbeda-beda pada cangkang mereka adalah: Haliotis parvus, Dolium perdix, Murex, Fusus antiquus, Scalari pretiosa, Solarium trochleare.
Ammonite, binatang laut punah yang kini ditemukan hanya dalam bentuk fosil, juga memiliki cangkang yang tumbuh mengikuti bentuk spiral logaritmik.
Pertumbuhan mengikuti bentuk spiral pada dunia hewan tidak terbatas pada cangkang-cangkang moluska. Binatang-binatang seperti antelop, kambing dan biri-biri menyelesaikan perkembangan tanduk mereka dalam bentuk spiral yang berdasarkan rasio emas.

Rasio Emas Pada Organ Pendengaran dan Keseimbangan
Koklea pada telinga bagian dalam manusia berperan menghantarkan getaran suara. Struktur bertulang ini, yang berisi cairan, memiliki bentuk spiral logaritmik dengan sudut tetap =73°43´ yang memiliki rasio emas.

Gading dan Gigi Yang Tumbuh Mengikuti Bentuk Spiral
Contoh-contoh lengkungan yang berdasarkan pada spiral logaritmik dapat disaksikan pada gading gajah dan mammoth (sebangsa gajah purba yang besar dan berambut) yang kini telah punah, cakar singa, dan paruh burung beo. Laba-laba eperia senantiasa merajut jaringnya dengan bentuk spiral logaritmik. Di kalangan mikroorganisme yang dikenal sebagai plankton, tubuh hewan globigerinae, planorbis, vortex, terebra, turitellae dan trochida semuanya membentuk spiral.

Rasio Emas Dalam Dunia Mikro
Bentuk-bentuk geometris tidaklah terbatas pada segitiga, bujur sangkar, segilima atau segienam. Bentuk-bentuk ini juga dapat saling bertemu dalam aneka cara dan menghasilkan bentuk geometris tiga dimensi yang baru. Kubus dan piramida adalah contoh pertama yang dapat dikemukakan. Namun, ada pula selain itu bentuk-bentuk tiga dimensi seperti tetrahedron (dengan empat sisi yang seragam), oktahedron, dodekahedron dan ikosahedron, yang mungkin tak pernah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita dan yang namanya bahkan mungkin belum pernah kita dengar. Dodekahedron tersusun atas 12 sisi berbentuk segilima, dan ikosahedron terdiri dari 20 buah sisi segitiga. Para ilmuwan telah menemukan bahwa bentuk-bentuk ini secara matematis seluruhnya dapat berubah bentuk dari satu ke yang lain, dan perubahan ini terjadi dengan rasio yang terkait dengan rasio emas. 
Bentuk-bentuk tiga dimensi yang memiliki rasio emas sangatlah umum pada mikroorganisme. Banyak virus berbentuk ikosahedron. Di antara yang terkenal adalah virus Adeno. Cangkang protein dari virus Adeno tersusun atas 252 subunit protein, yang kesemuanya tersusun secara seragam. Sebanyak 12 subunit protein yang terletak pada sudut-sudut ikosahedron tersebut membentuk prisma pentagonal. Bentuk menyerupai batang menonjol keluar dari sudut-sudut ini.
Yang pertama menemukan bahwa virus-virus ada dalam bentuk-bentuk yang memiliki rasio emas adalah Aaron Klug dan Donald Caspar dari Birkbeck College di London pada tahun 1950-an. Virus pertama yang mereka pastikan memiliki rasio emas adalah virus polio. Virus Rhino 14 memiliki bentuk yang sama seperti virus polio.
Mengapa virus-virus memiliki bentuk-bentuk yang didasarkan pada rasio emas, yakni bentuk-bentuk yang sulit untuk kita bayangkan dalam benak kita sekalipun? A. Klug, yang menemukan bentuk-bentuk ini, memaparkan:
“Rekan saya Donald Caspar dan saya menunjukkan bahwa rancangan pada virus-virus ini dapat dijelaskan melalui keumuman bentuk simetri ikosahedral yang memungkinkan satuan-satuan pembangunnya yang seragam untuk dipasangkan satu sama lain dalam susunan yang kurang lebih sama, dengan sedikit kelenturan di dalamnya. Kami mengumpulkan seluruh rancangan yang mungkin, yang memiliki kemiripan dengan kubah-kubah geodesik yang dirancang oleh sang arsitek R. Buckminster Fuller. Akan tetapi, kubah-kubah Fuller harus dirakit dengan mengikuti rumus-rumus yang lumayan rumit, sedangkan rancangan pada cangkang virus memungkinkannya terbentuk secara mandiri.”
Penjelasan Klug sekali lagi menyingkap sebuah kebenaran nyata. Terdapat perencanaan teramat teliti dan perancangan cerdas pada virus sekalipun, wujud yang dianggap para ilmuwan sebagai "salah satu makhluk hidup paling sederhana dan paling kecil." Rancangan ini sangat jauh lebih sempurna dan unggul dibandingkan karya Buckminster Fuller, salah satu arsitek terkemuka di dunia.
Dodekahedron dan ikosahedron juga tampak pada rangka silika dari radiolaria, organisme laut bersel satu. Bentuk dan ukuran yang didasarkan pada dua bentuk geometris ini, seperti dodekahedron sama-sisi dengan bagian menyerupai kaki yang menonjol keluar dari masing-masing sudutnya, serta aneka bentuk pada permukaannya memunculkan bentuk-bentuk badan radiolaria dengan keindahan yang beragam. Sebagai contoh dari kelompok organisme ini, yang berukuran kurang dari satu milimeter, dapat kita kemukakan Circigonia icosahedra yang berbentuk ikosahedron dan Circorhegma dodecahedra dengan rangka dodekahedron.

Rasio Emas Pada DNA
Molekul yang mengandung informasi tentang seluruh sifat-sifat fisik makhluk hidup juga telah diciptakan dalam bentuk yang didasarkan pada rasio emas. Molekul DNA, cetak biru kehidupan, didasarkan pada rasio emas. DNA tersusun atas dua rantai heliks tegaklurus yang saling berjalinan. Panjang lengkungan pada setiap rantai heliks ini adalah 34 angstroms dan lebarnya 21 angstroms. (1 angstrom adalah seperseratus juta sentimeter.) 21 dan 34 adalah dua angka Fibonacci yang berurutan.

Rasio Emas Pada Kristal Salju
Rasio emas juga mewujud pada struktur kristal. Kebanyakan struktur ini teramat kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi Anda dapat menyaksikan rasio emas pada serpihan salju. Ragam bentuk panjang dan pendek yang beraneka yang membangun bentuk serpihan salju, semuanya menghasilkan rasio emas.

Rasio Emas di Ruang Angkasa
Di jagat raya terdapat banyak galaksi-galaksi berbentuk pilin (spiral) yang memiliki rasio emas pada strukturnya.

Rasio Emas Dalam Fisika
Anda menjumpai deret dan rasio emas di bidang-bidang yang termasuk dalam ruang lingkup fisika. Ketika suatu sumber cahaya ditempatkan di atas dua lapisan kaca yang saling bertumpukan, sebagian dari cahaya itu menembusnya, sebagian lagi diserap, dan sisanya dipantulkan. Apa yang terjadi adalah "pemantulan berulang-ulang." Jumlah garis yang dilalui berkas cahaya di dalam kaca sebelum akhirnya keluar kembali bergantung pada jumlah pemantulan yang dialaminya. Pada akhirnya, ketika kita menghitung jumlah berkas cahaya yang akhirnya keluar kembali, kita dapati bahwa jumlah ini bersesuaian dengan angka-angka Fibonacci.
Fakta bahwa banyak sekali struktur benda hidup dan tak hidup yang saling tak terkait di alam namun memiliki bentuk yang mengikuti satu rumus matematis tertentu merupakan salah satu bukti paling nyata bahwa semua ini telah dirancang secara khusus. Rasio emas adalah rumus keindahan yang sangat dikenal dan diterapkan oleh para seniman. Karya-karya seni yang didasarkan pada rasio itu menampilkan kesempurnaan keindahan. Tumbuhan, galaksi, mikroorganisme, kristal dan makhluk hidup yang dirancang menurut acuan yang ditiru oleh para seniman ini semuanya adalah contoh daya cipta mahahebat dari Allah. 
Allah menyatakan dalam Al Qur'an bahwa Dia telah menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. Beberapa ayat ini berbunyi: “Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. At Thalaaq, 65: 3).
“Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.” (QS. Ar Ra'd, 13: 8).
Wallahu a'lam bishshawab<joe>

Mengapa Kamu Perlu Membaca Ini???

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Sedikit share buat nambah pengetahuan gank…‼!
Baca yukz….‼!

================================
Mengapa Gigi bisa berlubang bila terlalu banyak makan makanan manis??

Penyebab utama gigi berlubang adalah sisa makanan. Sisa makanan yang manis akan terus menempel di gigi dan ini merupakan makanan bagi kuman-kuman. Karena itu, lebih baik hindari terlalu banyak makan makanan manis.
================================
Mengapa tidak baik makan Daging gosong??

Memasak menggunakan api mengubah protein secara kimia. Dalam proses ini, akan terbentuk zat penyebab KANKER, "benzopiren" dalam beberapa makanannya, terutama yang sudah gosong. Dalam buangan gas, asap cerobong pabrik, dan asap rokok pun ditemukan benzopiren.
================================
Mengapa Obat harus diminum 30 menit setelah makan??

Maksud yang tertulis dalam resep dokter "minum obat 30 menit setelah makan" adalah waktu yang cocok untuk minum obat. Hal ini mengurangi perangsangan obat terhadap selaput lendir, dan makanan yang sedang dicerna pun tidak akan mengurangi efek obatnya sekaligus melindungi selaput lendir pada oragan pencernaan.

Memang ada perbedaan pada beberapa obat, terutama obat penurun panas, penahan sakit, penambah darah, yang harus segera diminum agar mengurangi penghalangan pencernaan di usus.
================================
Mengapa tidak baik berlari sehabis makan??

Limpa adalah bagian usus yang terletak lebih dalam daripada lambung dan hati, berada di antara diafragma dan ginjal kiri. Limpa menghasilkan getah bening yang berfungsi untuk memecah sel darah yang sudah tua. Saat tubuh memerlukan kiriman darah yang lebih banyak, limpa akan mengerut sambil mengeluarkannya.

Namun, sewaktu lambung atau hati memerlukan darah untuk mencerna makanan, dan selama itu kita berolahraga, limpa harus mengirimkan darah ke ototpada waktu bersamaan. Bila begini, limpa akan terlalu mengerut sehingga menimbulkan rasa sakit.
================================
Mengapa Badan jadi memar saat menabrak benda keras??

Memar terjadi karena pendarahan di bawah lapisan kulit. Jika mengalami memar, pendarahan beku terjadi di pembuluh kapiler dan di sekitar pembuluh balik yang terletak di kulit atau jaringan hipodermik. Bila mata memar, gosoklah bagian tersebut dengan telur karena bisa meningkatkan peredaran darahdan menghilangkan darah yang beku. Telur sering digunakan karena ukurannya yg pas untuk digenggam.
================================
Mengapa kalau menyuntik selalu di Pantat??

Suntikan di pantat yang biasa kita alami adalah suntikan otot. Karena otot penuh dengan pembuluh darah, cairan obatnya cepat masuk. Suntikan otot biasanya dilakukan di tangan atau di pantat. Namun karena pantat memilikilebih banyak otot, dokter atau perawat biasanya menyuntik di pantat.
================================
Mengapa kalau dipukul, otak kita bisa bermasalah??

Otak kita sangat lemah, tapi mempunyai sistem perlindungan sempurna. Otak dilindungi oleh tengkorak dan selaput otak, dan cukup kuat menahan benturan karena adanya kelenjar getah bening.

Akan tetapi, sel otak bisa mati karena kekurangan oksigen yg dihirup. Jumlahnya sejak lahir adalah 1.300 dan terus mati tanpa bereproduksi. Meski sel otak ini tidak mungkin mati karena dipukul sedikit, tapi kita tetap harus berhati-hati.
================================
Benarkah akan jadi Bodoh bila terlalu sering minum Kopi??

Kalau minum kopi secukupnya, otak akan terangsang untuk melancarkan proses pencernaan dan peredaran darah. Makanya bila minum kopi pada saat ngantuk atau lelah, kepala akan terasa ringan dan daya konsentrasi pun meningkat. Tetapi karena kopi memperlambat waktu bagi otak untuk menerima informasi baru, kita akan merasa otak menjadi lamban.

Lagi pula, kecepatan tubuh menghancurkan kafein pada anak lebih lama daripada orang dewasa. Karena itu, lebih baik anak- anak menghindarinya. Menurut hasil penelitian, bila anak minum kopi bersama kola dan cokelat, kemampan belajarnya akan menurun.***

Semoga Bermanfaat<joe>

Stoples Kehidupan

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم





Seorang profesor berdiri di depan para mahasiswanya untuk memulai sebuah kuliah filsafat...

Di dalam kelas, sang Profesor mengambil sebuah sstoples kosong dan mulai mengisinya dengan bola-bola pingpong sampai penuh. Setelah itu, Ia bertanya kepada para mahasiswanya: “apakah kalian sepakat bahwa stoples ini telah penuh?” Para mahasiswa dengan serentak menjawab: “penuh…!”.

Kemudian profesor itu mengambil lagi sekantung kerikil kecil dan menuangkannya ke dalam stoples tersebut. Kerikil tersebut mengisi ruang-ruang di antara bola-bola tersebut. Ketika stoples tersebut kelihatan penuh, sang profesor kembali bertanya kepada para mahasiswanya: “apakah kalian sepakat bahwa stoples ini telah penuh?” Mahasiswanya pun mengatakan: Iya, kami sepakat…!

Tapi sang profesor tidak berhenti disitu. Ia lalu mengambil sekotak pasir dan menuangkannya ke dalam stoples sambil mengguncang-guncangkannya. Setelah pasir berhasil mengisi ruang-ruang kosong yang masih tersisa diantara bola dan kerikil tersebut, sang profesor bertanya lagi: “Kali ini, apakah stoples ini benar-benar sudah penuh?”
Para mahasiswa menjawab dengan suara bulat: "Ya"…

Tapi lagi-lagi sang profesor mengambil dua kaleng soda dari bawah meja dan menuangkan isinya ke dalam stoples tersebut, efektif mengisi ruang kosong di antara bola-bola, kerikil dan pasir.

Sebelum ada reaksi dari mahasiswanya, sang profesor berkata:"Sekarang, saya ingin kalian memahami bahwa stoples ini mewakili kehidupanmu. Bola-bola pingpong ini adalah hal-hal yang terpenting dalam hidupmu. Keluarga kalian, orangtua kalian, suami/istri kalian, anak-anak kalian, kesehatan kalian, dan hal-hal yang terpenting lainnya. Jika yang lain hilang dan hanya bola-bola itu yang masih tersisa, hidup kalian akan tetap penuh.

Kerikil adalah hal-hal penting lainnya tapi bukan yang  paling penting. Ia mewakili pekerjaan kalian, rumah kalian, mobil kalian dan hal-hal penting lainnya.
Sementara pasir hanyalah kebutuhan-kebutuhan kecil yang sesungguhnya tidak penting dalam hidupmu. Jika sekiranya kalian meletakkan pasir pertama kali ke dalam stoples, maka kalian telah menutup ruang untuk kerikil dan bola-bola itu."

"Hal yang sama berlaku untuk hidup. Jika kalian hanya menghabiskan seluruh waktu dan energi pada hal-hal kecil, kalian tidak akan memiliki ruang untuk hal-hal penting bagi kehidupan kalian."

"Perhatikanlah hal-hal yang sangat penting untuk kebahagiaanmu; Bermainlah dengan anak-anakmu; Luangkanlah waktu untuk pergi ke dokter dan menjaga kesehatan; Ajaklah pasanganmu keluar untuk rekreasi; Jagalah bola-bola itu, karena itu yang terpenting".

Salah satu muridnya mengangkat tangan dan bertanya: "Trus, dua kaleng soda itu menggambarkan apa, Prof?"
Sang profesor tersenyum, "Aku senang kau bertanya. Ini hanya untuk menunjukkan pada Anda, tidak peduli seberapa penuh hidup Anda, selalu ada ruang untuk beberapa kaleng soda, ruang untuk rehat sejenak, untuk beribadah dan bersujud pada Tuhan."

AKHIRNYA AKU BANGKIT

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



(Ini merupakan sebuah kisah nyata dari Silmia Rahmah, salah seorang penggemar KATA KATA HIKMAH dimana kisah nyata ini saya ambil. Saya tertarik mempostingnya karena kisah ini benar-benar membawa Hikmah...)

Mari kita simak kisahnya berikut ini...!



***Sahabat… izinkan aku untuk meminjam waktu kalian beberapa menit saja untuk melakukan sebuah pengakuan. Aku hanya meminta sahabat untuk membaca ini sampai tuntas, itu saja.


Tulisan ini sengaja aku buat bukan untuk menggurui, bukan untuk menasehati, bukan pula untuk menghakimi. Atau jangan pula kalian mengira aku menulis ini semua untuk mendapat belas kasihan dan perhatian dari kalian. SAMA SEKALI BUKAN. Aku hanya mencoba untuk berbagi pengalaman hidupku yang sangat singkat ini, dengan harapan semoga bisa diambil hikmahnya dan menjadi sebuah pelajaran berharga serta pengingat dalam kehidupanku, maupun kehidupan kalian. Aamiin!


Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Sahabat... Aku saat ini sedang sakit. Penyakit gagal ginjalku ini masih bersarang di tubuhku, dan (kata ahlinya) tidak akan bisa disembuhkan. Jadi, dengan kata lain, cuci darah yang kujalani selama lebih dari 2 tahun belakangan harus terus dijalani seumur hidupku. Kecuali jika aku melakukan transplantasi ginjal, yang memerlukan biaya minimal 600 juta rupiah. Sungguh hal yang sangat sulit bagiku dan keluargaku.

Namun, alhamdulillah dalam hatiku ini tak ada sedikitpun penyesalan karena musibah yang Allah berikan itu, yang ada justru rasa syukur yang teramat besar pada Allah SWT.

Kisah ini berawal 3 tahun yang lalu, tepatnya bulan Desember 2009, aku divonis dokter menderita gagal ginjal. Saat itu aku belum menikah, usiaku 24 tahun, dan memiliki pekerjaan yang cukup memuaskan. Vonis dokter itu sontak membuat aku dan keluarga kaget, sedih, dan bahkan membuatku sempat terpuruk. Bagaimana tidak, penyakit itu disertai komplikasi jantung lemah, gangguan paru-paru, sedikit gangguan hati, dan kista dalam rahimku. Sehingga dokter pun mengklaim bahwa aku akan sulit sekali, bahkan mungkin TAKKAN BISA MEMILIKI KETURUNAN.

Dalam waktu singkat, kehidupanku yang saat itu sangat menyenangkan akhirnya berubah menjadi sebuah kenyataan buruk. Perempuan mana yang takkan hancur hatinya bila mengetahui tak kan bisa memiliki masa depan indah dengan suami idaman dan anak-anak yang menggemaskan…?? Tak lama kemudian aku pun harus kehilangan pekerjaan dan laki-laki yang sedang dekat denganku pun meninggalkanku. Beberapa waktu aku menjadi perempuan yang sangat lemah, cengeng, tidak bersemangat, dan selalu berpikiran buruk. Aku sempat marah pada Allah, dan merasa hidup ini begitu kejam setelah semua “kebaikan” yang aku lakukan selama ini.

Namun akhirnya aku pun tersadar, mau tak mau kenyataan pahit ini harus aku jalani. Dan Alhamdulillah aku memiliki keluarga yang sangat hebat, yang selalu mendukungku, mendampingiku, dan mengingatkanku agar terus optimis. Akhirnya jam demi jam, hari demi hari, hingga bulan demi bulan aku lalui dengan sisa-sisa kekuatan yang ku miliki.

Ternyata, jalannya lebih berat dari yang aku perkirakan. Kesakitan yang kurasakan sungguh luar biasa menguji kesabaranku. Setiap hari aku harus menahan rasa haus karena air minum yang bisa kuminum sangat dibatasi. Bayangkan saja, dalam sehari semalam aku hanya diperbolehkan minum sebanyak 400 cc atau setara dengan 2 gelas air mineral Aqua. Itu pun jika aku tak makan dengan yang berkuah. Jika aku nekat banyak minum, maka aku akan merasa mual, (maaf) muntah, sesak nafas, badan terasa linu, pembengkakan pada wajah, kaki, dan perut, ditambah lagi takkan bisa tidur semalaman. Dan itu pun tak jarang terjadi padaku setiap harinya karena aku tak tahan menahan rasa haus, apalagi jika cuaca sedang panas menyengat. Air sirup, jus, es kelapa muda, cendol, cingcau, es campur, sop buah, buah-buahan, itu semua sudah harus aku tinggalkan. Dan akhirnya kini, aku pun lupa rasanya seperti apa…

Rasa haus yang menyiksa hanya sebagian kecil derita yang harus aku tanggung. Jarum suntik berbagai macam ukuran, dari yang terkecil hingga yang lebih besar dari tusuk gigi pun sudah rutin menyapa tubuhku. Jangan ditanya rasa sakitnya seperti apa, yang pasti kini tubuhku kini sudah banyak “lubang” bekas tusukan. Fisikku pun kini sudah berubah. Kulit menghitam, wajah bengkak, berat badan turun hingga 42 kg, rambut rontok, dan sempat perutku pun membesar seperti perempuan hamil 7 bulan!

Merasa minder?? Sudah pasti… Sering aku memilih untuk berdiam diri di rumah ketimbang jalan-jalan atau shopping ke mall seperti yang dulu sangat suka aku lakukan.

Itu semua hanya sebagian kecil yang kualami selama 3 tahun belakangan ini. Masih banyak sekali kejadian-kejadian yang sering menguras keringat, air mata, tenaga, waktu, materi, kesabaran, dan kekuatanku juga keluargaku. Perawat-perawat rumah sakit sudah banyak yang mengenalku karena saking seringnya aku keluar masuk rawat inap. Supir-supir ambulance pun sudah biasa karena beberapa kali membawaku ke IGD karena pingsan atau sesak nafas.

Shopping atau sekedar cuci mata di mall sudah lama sekali tak pernah aku lakukan. Makan segala macam makanan enak, buah-buahan atau minuman segar kini menjadi “lampu kuning” buatku. Jangankan untuk berolahraga ringan seperti jogging, naik sepeda, badminton, atau aerobic yang dahulu sering aku lakukan, kegiatan dirumah seperti menyapu, mencuci, atau sekedar merapihkan tempat tidur kini membuatku lemas dan sesak nafas. Hanya sedikit “kesenangan” yang bisa kulakukan seperti yang biasa kulakukan dahulu.

Tak jarang aku merasa iri melihat kalian yang tanpa ragu dan mudahnya kalian melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan kalian. Bermain, bekerja, dan mengasuh buah hati….Ah…!!! Segera kubuang jauh-jauh pikiran seperti itu.

Kegigihan keluargaku, terutama kedua orang tuaku untuk bisa menyembuhkanku membuatku tersadar untuk segera bangkit dari keterpurukan. Entah sudah berapa ratus juta yang dihabiskan untuk pengobatanku selama 3 tahun ini. Bahkan sempat biaya ongkos naik haji kedua orang tuaku dengan ikhlas dikorbankan untuk biaya cuci darahku. Belum lagi siang dan malam setiap harinya mereka selalu mendampingiku, tanpa mengenal lelah dan putus asa. Padahal usia kedua orang tuaku sudahlah sangat tua dan kondisi kesehatan mereka pun tak bagus lagi. Melihat pengorbanan dan kasih sayang keluarga ku pun rasanya tak tega bila aku menyia-nyiakannya dengan hanya terus menyesali, menangis dan berputus asa tanpa mau berusaha.

Maka, akupun berusaha mencari cara untuk bangkit, setidaknya memulihkan mentalku terlebih dahulu. Aku memang sempat marah dan merasa Allah tidak adil padaku. Saat itu, aku berpikir, dosa apa yang telah aku lakukan sehingga Allah menghukumku dengan ujian hebat ini? Untuk mencari jawaban dari pertanyaanku itu, aku pun mulai dengan hobi baruku, yaitu membaca buku. Buku apapun yang berkaitan dengan perjuangan hidup, musibah dan cobaan, hingga buku keagamaan pun aku baca. Aku memilih untuk membaca buku karena jika harus berkonsultasi atau “curhat” dengan orang lain, aku merasa malu. Selain itu, aku pun berusaha sedikit demi sedikit memahami dan mempelajari Al-Qur’an. Kemudian, pada akhirnya dari sinilah aku mendapatkan jawaban dari banyaknya pertanyaanku selama ini.

Ketika aku bertanya, mengapa Allah tega memberiku ujian seberat ini…? Jawabannya aku temukan dalam sabda Rasul, “Kalau seorang mukmin ditimpa musibah kelelahan, atau keresahan, atau duri yang melukainya, maka ia menjadi penghapus dosa-dosanya.” (HR. Bukhari).

dan dalam Al-Qur’an: “Kebaikan apapun yang kamu peroleh, adalah berasal dari sisi Allah, & keburukan apapun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri…” (QS. 4: 79).



Ketika aku bertanya, akankah Allah menolongku untuk menyembuhkanku…? Jawabannya aku temukan dalam Al-Qur’an: “Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal (cobaan) belum datang kepadamu… Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. 2: 214).
“Sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa padaKu” (QS. 2: 186).

Ketika aku bertanya, sanggupkah aku menjalani semua ini…? Allah menjawab dalam Al-Qur’an: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala dari kebajikan yang ia kerjakan, dan ia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.” (QS. 2: 286).

Dan ketika aku bertanya, apa sebetulnya dosa yang mengakibatkan aku mendapat cobaan ini…? Saat itulah aku merasa malu dan mohon ampun pada Allah, karena jawaban yang kutemukan sungguh sangat tak ku sadari, dan sangat banyak…

(1). Aku sering melupakan Allah, sering menunda waktu shalat, bahkan dahulu semasa sekolah pernah juga aku meninggalkan shalat. shalat 5 waktu yang selalu ku kerjakan entah ikhlas atau tidak. Karena sering kali aku menunda-nunda waktu shalat. Belum lagi ketika shalat aku masih memikirkan hal-hal lain, seperti pekerjaan, pacar, makan apa hari ini, atau apapun itu yang membuatku tidak khusyuk. Apalagi jika sudah hampir habis waktu shalat atau aku sedang terburu-buru akan mengerjakan hal lain, maka shalat ku pun aku lakukan secepat kilat…

Padahal, Rasulullah SAW bersabda, “…Barang siapa yang meninggalkan shalat, maka benar-benar ia telah kafir” (HR. Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

“Tidaklah seorang muslim datang kepadanya waktu shalat fardhu, lalu ia berwudhu dengan baik dan sholatnya khusyu’, melainkan sholatnya pasti akan menghapus dosa-dosa sebelumnya…” (HR. Muslim).

(2) AKu memang sudah sejak lama menggunakan jilbab. Tapi, apa tujuanku menggunakan jilbab? Untuk menutup auratkah…?? Atau menutup kekurangan dari rambutku yang selalu kusut, sulit diatur, berketombe, dan rontok, agar orang lain tak melihat kejelekkan rambutku…?? Atau hanya sekedar mengikuti trend dan perkembangan zaman, karena banyak sekali teman-teman yang menggunakannya…?? Atau mungkin hanya mengikuti perintah orang tua…?? Jika memang untuk menutup aurat, lalu mengapa aku masih menggunakan jilbab yang tidak menutup sampai ke dada, dan masih memakai pakaian yang ketat dan tipis seperti kaus stretch, jeans ketat atau celana legging, dan jenis pakaian trendy yang lain sehingga bentuk tubuhku masih jelas tampak…?? Dan masih saja aku membuka jilbab di depan orang-orang yang bukan muhrimku…

Padahal, Allah telah mengingatkan, “…hendaklah mereka menutupkan kain kudung hingga ke dadanya” (QS. 24: 31). Dan Rasul pun bersabda, “…para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak lenggok ketika berjalan. Kepala (rambut) mereka layaknya punduk unta yang condong, mereka tidak masuk surga dan bahkan tidak akan mencium wanginya …” (HR. Muslim).

(3) Aku pun sering merasa bangga dengan apa yang kumiliki yang kudapat dari hasil jerih payahku selama bertahun-tahun. Handphone canggih, motor, pakaian yang selalu up to date, sepatu dan tas bermerk, laptop, ipad, dan barang-barang lain yang memang sering tanpa sadar sengaja aku pamerkan… Aku bangga dengan itu semua, namun aku sering lupa untuk bersyukur dan mengakui bahwa itu semua adalah milik Allah, bukan milikku…

Padahal, Allah berfirman, “Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan diri sendiri dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik” (QS. 2: 195).

(4) Aku membaca Al-Qur’an setiap hari, namun sepertinya sia-sia, karena aku tak pernah menghayati isi kandungan didalamnya. Bagaimana aku bisa mengamalkannya jika aku masih saja tidak mau berusaha belajar untuk mengerti isi dari ayat-ayat tersebut…??

Padahal, Allah berfirman, “Dan (ini) sesungguhnya Al-Qur’an yang sangat mulia, dalam kitab yang terpelihara, tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan. Diturunkan dari Tuhan seluruh alam. Apakah kamu menganggap remeh berita ini (Al-Qur’an) ? Dan kamu menjadikan rezeki yang kamu terima dari Allah justru untuk mendustakan-Nya.” (QS. 56: 77-83).

(5) Aku sering membicarakan keburukan orang lain, sering berkeluh kesah, dan sering mengumpat atau berbicara kasar. Padahal Allah berfirman, “Dan janganlah sebagian dari kalian menggunjing sebagian yang lain (QS. 49: 12). Dan Rasul pun mengingatkan, "Barangsiapa yang menjaga lisannya, dan kemaluannya, niscaya ia masuk surga" (HR. Ahmad dan Al-Hakim).

(6) Aku bekerja keras siang dan malam demi memenuhi kebutuhan ku sehari-hari. Enam hari dalam seminggu, 8 jam setiap harinya, dan sudah kuhabiskan waktu kira-kira lebih dari 3 tahun terus menerus seperti itu. Apa yang kudapat…?? Hanya materi dan kepuasan. Hanya kepuasan dunia yang ku kejar.

Padahal, “Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya sekiranya mereka mengetahui” (QS. 29: 64).

Dan masih banyak lagi dosa-dosa yang tak kusadari… Astaghfirullah al’adziim…

Begitu sombongnya aku menganggap diri ini tak berdosa…

Begitu sombongnya aku menganggap bahwa Allah tak adil dengan memberiku cobaan ini…
Begitu sombongnya aku menganggap diri ini sholeh, telah banyak berbuat baik, dan langsung putus asa ketika cobaan yang tak seberapa ini (dibandingkan dengan cobaan-cobaan orang lain) menimpaku…

Seketika itu pula aku bersujud mohon ampun pada Allah. Aku tak lagi marah dan merasa Allah itu tidak adil. Justru yang kurasakan sekarang adalah aku semakin ingin dekat dengan Allah, karena begitu besarnya sayang dan cinta Allah padaku…

Seandainya aku tak jatuh sakit, mungkin aku takkan pernah sadar akan dosa-dosaku yang menggunung.

Dan ketika aku giat berdoa namun Allah tak kunjung mengabulkan doa-doaku, aku pun bertanya “Mengapa…??” Jawabannya kutemukan dalam sebuah hadits Qudsi: Tuhan berkata pada malaikat: “Disebelah sana ada seorang hambaKu yang banyak berbuat dosa, berdoa padaKu. Penuhi dengan segera permintaannya karena aku sudah jera mendengarkan suaranya. Di tempat lain ada seorang hambaKu yang sholeh sedang berdoa padaKu. Tangguhkan permintaannya, karena aku senang mendengar rintihanNya.”

Subhanallah… ternyata Allah sedang menikmati kebersamaanNya denganku, sehingga Allah masih menangguhkan doa-doaku… :')

Dan segala puji bagi Allah… ditengah ujian hebat dan keterpurukan ku itu, Allah menganugerahiku sebuah kebahagiaan yang tak terkira.

Ketika aku merasa rendah diri dalam kondisi terburukku, ketika aku merasa sangat pesimis dan putus asa bahwa tak akan ada laki-laki yang bisa menerima penyakitku, segala kekuranganku yang sulit memberikan keturunan, ketika itu pula Allah mendatangkan seorang pria.

Dia, pria yang ku kenal sejak kecil namun sempat terpisah selama 13 tahun, datang kembali ke dalam kehidupanku. Ketika aku dalam kondisi lemah, dan hampir putus asa, dia berani mendatangi orang tuaku, dan melamarku. Ketika ditanya “kenapa?”, dia hanya menjawab : “jalan inilah yang Allah takdirkan untukku dan insya Allah aku ikhlas”. Dan ketika aku katakan bahwa aku tak bisa memberikan keturunan, dia menjawab : “anak bagiku bonus, kamulah hadiah utamanya.” Subhanallah… menetes air mata ini penuh rasa syukur…


Suamiku tak sempurna, aku pun tak sempurna. Pernikahan kami tak sempurna, kehidupan kami pun tak sempuna. Tapi kami yakin bahwa kami dicintai oleh Dia yang Maha Sempurna.

Kehidupan kami memang belum lengkap tanpa kehadiran buah hati. Tapi kami bisa saling melengkapi. Dan semua terasa sangat lengkap dengan kehadiran Allah SWT. Karena ada aku, suamiku, dan Dia yang Maha Cinta.

Seandainya Allah tidak meridhoi kami untuk memiliki buah hati, maka kami pun yakin…Insya Allah kami akan dipertemukan dengan buah hati kami kelak di akhirat… aamiin…

Sahabat… belajarlah dari apa yang kualami ini…

Pada awalnya memang aku tak mengerti maksud dari semua cobaan dan ujian hebat ini. Pada awalnya aku merasa menjadi orang paling nelangsa, merana, dan bernasib buruk. Tak jarang aku mengasihani diri sendiri, dan merasa iri pada kebahagiaan orang lain…

Namun, segala puji bagi Allah, dengan petunjuk dan kasih sayangNya, hati ini terbuka dan tersingkaplah segala hikmah dibalik musibah. Allah memberiku ujian hebat ini karena Dia ingin aku kembali padaNya… Dia ingin aku belajar mencintaiNya…Dia ingin aku berjalan di muka bumi ini tanpa dosa-dosa…

Sungguh sulit dan berat perjalanan, namun dibalik itu semua SELALU TERSELIP KEBAHAGIAAN…

Ini semua karena Dia menyayangiku. Meski tak kumengerti pada awalnya, hikmah itu pun akhirnya ku mengerti. Sungguh indah cara-Nya menyayangiku…

Musibah memang datang dengan berbagai macam rupa. Dari pekerjaan, keluarga, anak, atau bahkan dari kesehatan seperti yang ku alami. Jika mengaku sebagai hamba Allah, maka musibah akan selalu datang sebagai ujian. Dan alangkah baiknya bila kita tetap SABAR, IKHLAS, dan SYUKUR. Meski sulit, kekurangan, berat, banyak halangan, merasa lelah, tertindas, terluka, atau apapun itu yang kalian rasakan, YAKINLAH SELALU AKAN JANJI ALLAH, dan YAKINLAH AKAN KASIH SAYANG ALLAH YANG MAHA LUAS. Kini, bagiku SAKIT bukanlah musibah, tapi ANUGERAH…

Dan sahabat… yang terpenting adalah: JANGAN PERNAH SIA-SIAKAN KEHIDUPAN yang kalian miliki saat ini. Ada sebuah lagu yang pernah aku dengar sewaktu zaman sekolah dulu: “Demi masa, sesungguhnya manusia rugi, kecuali yang beriman dan beramal sholeh. Gunakan kesempatan yang masih diberi, moga kita takkan meyesal. Masa usia kita jangan disia-siakan karena dia takkan kembali. Ingat 5 perkara sebelum 5 perkara:


“Sehat sebelum Sakit
Muda sebelum Tua
Kaya sebelum Miskin
Lapang sebelum Sempit
Hidup sebelum Mati”

Jangan sampai kalian menyesal dan menyadari dosa-dosa setelah musibah yang buruk terjadi dan derita menimpa pada kalian, seperti yang kualami… Cukuplah hanya aku yang merasakan sakit dan pahitnya musibah seperti ini. “Jagalah diri kalian sebelum menyesal.

Sedikit tips: Bersyukurlah dari hal-hal kecil seperti nikmat minum sepuasnya. Mungkin bagi kalian itu sepele, tapi bagiku, nikmat itu sungguh tak bisa ku nikmati… 
So, Banyaklah bersyukur…

Ya Rabb... Janganlah Engkau masukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang sia-sia dan merugi. Sungguh, hanya dengan pertolonganMu kami selamat dunia dan akhirat. Maka, berilah kami petunjukMu, dan berilah kami kekuatan iman, kekuatan jiwa dan raga agar tetap istiqomah berjuang di jalanMu, untuk meraih ampunan dan ridhoMu.

Ampuni kami Ya Rabb…
Ya Hayyu… Ya Qayyum… 
Birahmatika Astaghitsu… 
Aamiin Ya Rabbal 'alamiin… 
Wallahu’alam bish shawab. 
Semoga bermanfaat.


(Salam Cinta… Desember 2012)