Seorang profesor berdiri di depan para
mahasiswanya untuk memulai sebuah kuliah filsafat...
Di dalam kelas, sang Profesor mengambil
sebuah sstoples kosong dan mulai mengisinya dengan bola-bola pingpong sampai
penuh. Setelah itu, Ia bertanya kepada para mahasiswanya: “apakah kalian
sepakat bahwa stoples ini telah penuh?” Para mahasiswa dengan serentak
menjawab: “penuh…!”.
Kemudian profesor itu mengambil lagi
sekantung kerikil kecil dan menuangkannya ke dalam stoples tersebut. Kerikil
tersebut mengisi ruang-ruang di antara bola-bola tersebut. Ketika stoples
tersebut kelihatan penuh, sang profesor kembali bertanya kepada para
mahasiswanya: “apakah kalian sepakat bahwa stoples ini telah penuh?”
Mahasiswanya pun mengatakan: Iya, kami sepakat…!
Tapi sang profesor tidak berhenti disitu. Ia
lalu mengambil sekotak pasir dan menuangkannya ke dalam stoples sambil
mengguncang-guncangkannya. Setelah pasir berhasil mengisi ruang-ruang kosong
yang masih tersisa diantara bola dan kerikil tersebut, sang profesor bertanya
lagi: “Kali ini, apakah stoples ini benar-benar sudah penuh?”
Para mahasiswa menjawab dengan suara bulat:
"Ya"…
Tapi lagi-lagi sang profesor mengambil dua
kaleng soda dari bawah meja dan menuangkan isinya ke dalam stoples tersebut,
efektif mengisi ruang kosong di antara bola-bola, kerikil dan pasir.
Sebelum ada reaksi dari mahasiswanya, sang
profesor berkata:"Sekarang, saya ingin kalian memahami bahwa stoples ini
mewakili kehidupanmu. Bola-bola pingpong ini adalah hal-hal yang terpenting
dalam hidupmu. Keluarga kalian, orangtua kalian, suami/istri kalian, anak-anak
kalian, kesehatan kalian, dan hal-hal yang terpenting lainnya. Jika yang lain
hilang dan hanya bola-bola itu yang masih tersisa, hidup kalian akan tetap
penuh.
Kerikil adalah hal-hal penting lainnya tapi
bukan yang paling penting. Ia mewakili
pekerjaan kalian, rumah kalian, mobil kalian dan hal-hal penting lainnya.
Sementara pasir hanyalah kebutuhan-kebutuhan
kecil yang sesungguhnya tidak penting dalam hidupmu. Jika sekiranya kalian meletakkan
pasir pertama kali ke dalam stoples, maka kalian telah menutup ruang untuk
kerikil dan bola-bola itu."
"Hal yang sama berlaku untuk hidup. Jika
kalian hanya menghabiskan seluruh waktu dan energi pada hal-hal kecil, kalian
tidak akan memiliki ruang untuk hal-hal penting bagi kehidupan kalian."
"Perhatikanlah hal-hal yang sangat
penting untuk kebahagiaanmu; Bermainlah dengan anak-anakmu; Luangkanlah waktu
untuk pergi ke dokter dan menjaga kesehatan; Ajaklah pasanganmu keluar untuk
rekreasi; Jagalah bola-bola itu, karena itu yang terpenting".
Salah satu muridnya mengangkat tangan dan
bertanya: "Trus, dua kaleng soda itu menggambarkan apa, Prof?"
Sang profesor tersenyum, "Aku senang kau
bertanya. Ini hanya untuk menunjukkan pada Anda, tidak peduli seberapa penuh
hidup Anda, selalu ada ruang untuk beberapa kaleng soda, ruang untuk rehat
sejenak, untuk beribadah dan bersujud pada Tuhan."
Saya pernah membaca cerita ini tapi dengan versi yang mirip tapi intinya sama,, pertama pakai batu besar, dan terakhir pakai air mineral. Salam
BalasHapus