-->

Stoples Kehidupan

Jufri Daeng Nigga | 6:44 PM |
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم





Seorang profesor berdiri di depan para mahasiswanya untuk memulai sebuah kuliah filsafat...

Di dalam kelas, sang Profesor mengambil sebuah sstoples kosong dan mulai mengisinya dengan bola-bola pingpong sampai penuh. Setelah itu, Ia bertanya kepada para mahasiswanya: “apakah kalian sepakat bahwa stoples ini telah penuh?” Para mahasiswa dengan serentak menjawab: “penuh…!”.

Kemudian profesor itu mengambil lagi sekantung kerikil kecil dan menuangkannya ke dalam stoples tersebut. Kerikil tersebut mengisi ruang-ruang di antara bola-bola tersebut. Ketika stoples tersebut kelihatan penuh, sang profesor kembali bertanya kepada para mahasiswanya: “apakah kalian sepakat bahwa stoples ini telah penuh?” Mahasiswanya pun mengatakan: Iya, kami sepakat…!

Tapi sang profesor tidak berhenti disitu. Ia lalu mengambil sekotak pasir dan menuangkannya ke dalam stoples sambil mengguncang-guncangkannya. Setelah pasir berhasil mengisi ruang-ruang kosong yang masih tersisa diantara bola dan kerikil tersebut, sang profesor bertanya lagi: “Kali ini, apakah stoples ini benar-benar sudah penuh?”
Para mahasiswa menjawab dengan suara bulat: "Ya"…

Tapi lagi-lagi sang profesor mengambil dua kaleng soda dari bawah meja dan menuangkan isinya ke dalam stoples tersebut, efektif mengisi ruang kosong di antara bola-bola, kerikil dan pasir.

Sebelum ada reaksi dari mahasiswanya, sang profesor berkata:"Sekarang, saya ingin kalian memahami bahwa stoples ini mewakili kehidupanmu. Bola-bola pingpong ini adalah hal-hal yang terpenting dalam hidupmu. Keluarga kalian, orangtua kalian, suami/istri kalian, anak-anak kalian, kesehatan kalian, dan hal-hal yang terpenting lainnya. Jika yang lain hilang dan hanya bola-bola itu yang masih tersisa, hidup kalian akan tetap penuh.

Kerikil adalah hal-hal penting lainnya tapi bukan yang  paling penting. Ia mewakili pekerjaan kalian, rumah kalian, mobil kalian dan hal-hal penting lainnya.
Sementara pasir hanyalah kebutuhan-kebutuhan kecil yang sesungguhnya tidak penting dalam hidupmu. Jika sekiranya kalian meletakkan pasir pertama kali ke dalam stoples, maka kalian telah menutup ruang untuk kerikil dan bola-bola itu."

"Hal yang sama berlaku untuk hidup. Jika kalian hanya menghabiskan seluruh waktu dan energi pada hal-hal kecil, kalian tidak akan memiliki ruang untuk hal-hal penting bagi kehidupan kalian."

"Perhatikanlah hal-hal yang sangat penting untuk kebahagiaanmu; Bermainlah dengan anak-anakmu; Luangkanlah waktu untuk pergi ke dokter dan menjaga kesehatan; Ajaklah pasanganmu keluar untuk rekreasi; Jagalah bola-bola itu, karena itu yang terpenting".

Salah satu muridnya mengangkat tangan dan bertanya: "Trus, dua kaleng soda itu menggambarkan apa, Prof?"
Sang profesor tersenyum, "Aku senang kau bertanya. Ini hanya untuk menunjukkan pada Anda, tidak peduli seberapa penuh hidup Anda, selalu ada ruang untuk beberapa kaleng soda, ruang untuk rehat sejenak, untuk beribadah dan bersujud pada Tuhan."

Artikel Lainnya:

1 komentar:

  1. Saya pernah membaca cerita ini tapi dengan versi yang mirip tapi intinya sama,, pertama pakai batu besar, dan terakhir pakai air mineral. Salam

    BalasHapus

Silahkan berkomentar secara bijak Sobat...!