Akhir-akhir ini kisah-kisah
misteri/mistik marak sekali ditayangkan di televisi kita. Hampir setiap malam
pemirsa disuguhi kisah dan cerita misteri/mistik dalam bentuk dan cara yang
berbeda-beda. Seolah-olah 'kisah dunia lain itu lebih penting dari dunia nyata
yang kita hadapi sehari-hari dengan susah payah karena keterpurukan bangsa ini
di segala bidang kehidupan.
Penayangan kisah-kisah misteri dan
mistik ini sudah sangat berlebihan, sangat mengganggu dan mempengaruhi jiwa
masyarakat. Saking keterlaluannya sampai mengundang keprihatinan para ulama dan
para tokoh nasional. Mereka telah menghimbau dan melayangkan surat supaya insan
pertelevisian kita menghentikan tayangan-tayangan tersebut, tetapi tampaknya
tidak digubris. Buktinya penayangan kisah-kisah misteri itu malah makin
menjadi-jadi.
Jika dikaitkan dengan peran setan,
agaknya ini adalah salah satu daya upaya setan untuk merusak akidah umat
manusia, agar manusia lebih takut kepada setan daripada kepada Allah, dan agar
manusia mengabdi kepada setan demi kejayaan setan.
Apa Itu Setan?
============
Setan (Syaithan) berasal dari kata
kerja syathana yang mengandung arti
menyalahi, menjauhi. Setan artinya pembangkang dan pendurhaka. Secara istilah,
setan adalah makhluk durhaka yang perbuatannya selalu menyesatkan dan menghalangi
dari jalan kebenaran (al-haq).
Makhluk durhaka seperti ini bisa dari bangsa jin dan manusia (QS. An-Naas: 1-6).
Makhluk yang pertama kali durhaka kepada Allah adalah iblis. Maka iblis itu
disebut setan. Keturunan iblis yang durhaka juga disebut setan (QS. Al-Baqarah:
118).
Dalam menggoda manusia, setan dari
bangsa jin itu masuk ke dalam diri manusia, membisikkan sesuatu yang jahat dan
membangkitkan nafsu yang rendah (syahwat). Selain menggoda dari dalam diri
manusia, setan juga menjadikan wanita, harta, tahta, pangkat dan kesenangan
duniawi lain sebagai umpan. Dihiasinya dunia ini sedemikian menarik hingga
manusia tergoda, terlena, tertutup mata hatinya, lalu memandang semua yang
haram jadi halal. Akhirnya manusia terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan/
kemungkaran. Maka manusia yang telah mengikuti ajakan setan, menjadi hamba
setan. Dalam al-Quran, mengikuti ajakan setan juga disebut setan (QS. Shaad:
37-38) dan golongan mereka juga disebut golongan setan (hizbusy-syaithan).
Baik setan dari bangsa jin maupun
dari bangsa manusia terus menerus berupaya untuk menyesatkan manusia. Mereka bahu
membahu untuk menyebarkan kemungkaran dan kemaksiatan. Mereka kuasai berbagai
media, termasuk televisi. Mereka sebarkan kisah-kisah misteri dan kemaksiatan
demi uang dan kesenangan duniawi tanpa peduli umat manusia rusak atau tidak
akidahnya dan akhlaknya. Itulah sumpah setan di hadapan Allah untuk menggoda
manusia dari berbagai sudut yang bisa mereka masuki. (QS. Al-A’raaf: 17).
Mudharat Tayangan Setan
======================
Dalam Islam sangat jelas bahwa
penayangan seperti itu diharamkan, karena:
Pertama, tayangan mistik seperti itu
mempersubur kemusyrikan, membuat manusia lebih takut kepada setan, khurafat dan
takhyul daripada takut kepada Allah. Padahal tidak ada yang bisa memberi
manfaat dan mudharat di dunia ini kecuali hanya Allah (QS. Az-Zumar: 38), tidak
ada daya dan kekuatan kecuali hanya dari Allah.
Kedua, tayangan mistik seperti itu
adalah bentuk pembodohan masyarakat, hanya membuat bangsa semakin bodoh dan
terbelakang.
Ketiga, tayangan seperti itu sarat
dengan praktek perdukunan. Dengan maraknya penayangan kisah-kisah mistik, maka
praktek-praktek perdukunan juga semakin marak. Sedangkan perdukunan juga
diharamkan dalam Islam.
Dan keempat, rezeki yang dihasilkan
dari usaha yang diharamkan, maka rezeki itu juga haram dan tidak diberkahi
Allah. Oleh karenanya, penayangan kemusyrikan itu mesti dihilangkan karena
tidak ada manfaatnya selain mudharat dunia-akhirat.
Hikmah Diciptakannya Setan
=========================
Al Quran menjelaskan, Allah SWT
menciptakan alam semesta dan semua yang ada di dalamnya, satu pun tidak ada
yang batil atau sia-sia (QS. Ali Imran : 191). Oleh karena itu Allah
menciptakan iblis atau makhluk yang disebut setan Itu, bila dilihat dari sisi
nilai ibadah, pada hakikatnya juga ada hikmahnya.
Imam al-Ghazali pernah menyatakan,
jika ingin melihat kesalahan atau kelemahan kita, carilah pada sahabat karib
kita, karena sahabat kitalah yang tahu kesalahan atau kelemahan kita. Jika kita
tidak mendapatkannya pada sahabat kita, carilah pada musuh kita, karena musuh
kita itu paling tahu kesalahan atau kelemahan kita. Sifat musuh adalah selalu
mencari kelemahan lawan untuk dijatuhkan.
Demikian pula setan. la selalu
mencari kesalahan dan kelemahan orang-orang beriman untuk kemudian
digelincirkan dengan segala macam cara.
Nah, jika kita telah mengetahui
kesalahan dan kelemahan kita, entah dari kawan maupun lawan, bahkan dari setan,
lalu kita memperbaiki diri, insya Allah kita akan menjadi orang baik dan
sukses. Jadi, kalau kita berpikir positif, ada juga hikmahnya setan itu buat
orang-orang beriman.
=============================================
Tidak ada komentar:
Silahkan berkomentar secara bijak Sobat...!