Dulu di Jeneponto, pernah terbentuk sebuah lembaga legislatif yang berfungsi sebagai wadah penyalur aspirasi bagi rakyatnya. Lembaga ini bertugas untuk membantu raja dalam menjalankan pemerintahan dan memberikan pertimbangan dan nasihat ketika raja membutuhkannya. Lembaga ini dikenal dengan sebutan TODDO APPAKA (Dewan Adat yang Empat) karena jumlahnya ada empat, yakni Toddo Layu di Layu, Toddo Bangkala di Bangkala Loe, Toddo Lentu’ di Lentu’, dan Toddo Batujala di Batujala. Di Gowa, lembaga ini lebih dikenal dengan istilah BATE SALAPANG (Dewan Adat Sembilan).
Konon, Toddo Appaka dibentuk pada tahun 1678 M oleh Raja Binamu ke IV, yaitu Datu Mutara, suami dari Lo’mo Sunni Dg. Memang (adik dari Paungga Dg. Gassing, Raja Binamu ke III). Lo’mo Sunni yang merupakan putri dari Raja Binamu ke II yakni Bakiri Dg. Lalang ini, menikah dengan Datu Mutara adalah untuk mempererat hubungan bilateral antara Kerajaan Binamu dengan Kerajaan Gowa, karena Datu Mutara sendiri merupakan salah seorang dari keturunan Raja Gowa.
Pembentukan Toddo Appaka (Dewan Adat) ini, bisa jadi terinspirasi dari Dewan Adat Bate Salapang, yang sudah terbentuk jauh-jauh sebelumnya di Butta Gowa. Atau pun bisa jadi karena memang kondisi masyarakat Turatea pada saat itu, yang mengharuskan dibentuknya sebuah lembaga untuk menyalurkan aspirasi masyarakat ke rajanya, agar kebutuhan masyarakat dan masalah-masalah yang terjadi dapat cepat terselesaikan.
Selanjutnya, Toddo ini mempunyai wewenang untuk membuat sejumlah aturan yang harus dijalankan oleh pihak kerajaan, berhak menentukan dan memilih calon raja, berkuasa memberhentikan rajanya apabila melanggar aturan, dan tentu saja sebagai wadah menyalur aspirasi rakyat untuk disampaikan kepada raja melalui sidang.
Dalam menjalankan tugasnya, ke empat Toddo ini (diketuai oleh Toddo Layu) lebih menitikberatkan perhatiannya pada pembangunan dan kemajuan eksistensi kerajaan, stabilitas kehidupan masyarakat, keadilan, peningkatan pendidikan dan agama, serta kesejahteraan masyarakat Butta Turatea itu sendiri.
Adapun nama-nama Toddo beserta orang yang dipercaya memangku jabatannya adalah sebagai berikut:
No | Toddo Layu | Toddo Bangkala | Toddo Lentu’ | Toddo Batujala |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 | Na’na Tungka Bagga Lollah Laccu’ Jakkolo Jaleko Santa Mangngakkasang Patto Manggappa Tanjeng Dg. Ngada Tannikulle Dg. Nanggung Rantu Simbung Dg. Pato Rampasang Dg. Rewa Radja Dg. Nyarrang (1) Su’ru Dg. Tinggi Patte Dg. Naro Radja Dg. Nyarrang (2) Passukku Dg. Beta | Manangga Manurung Salamung Mangngani T o n a Manggappa B a g o Lawarri Manriakki Patiadang Radeng T a g o M a’ g u B a d i (1) L o k o B a d i (2) | Sangngaji Badullah S i n a i P a s i P a t a u P a t t a (1) Tahere’ P a t t a (1) | Lihong P a t t o Mappare’ S a n t a Manggayungi Manessa (1) Ruma Manessa (1) Muhammad |
Demikianlah dewan adat yang pernah ada di Jeneponto, ketika pada saat itu Jeneponto masih bernama Turatea. Semoga bermanfaat…! <joe>
(Disarikan dari Buku Tiga Ungkapan Sejarah Turatea, oleh Andi Zainuddin Suwaib).



Saya tertarik dgn Buku "Tiga Ungkapan Sejarah Turatea" karya Andi Zainuddin Suwaib. Dimana bisa didapatkan?
BalasHapusKayaknya buku itu sudah langka krn beredar dikalangan terbatas sewaktu perumusan hari jadi jeneponto kemarin. di perpustakaan daerah mgkn adaji daeng lalo...hehehe
BalasHapustahu cerita ttg Djamaluddin Dg. Palliwang dak? bagi info dong..
BalasHapusBlog yg menarik, tp msh perlu bnyak perbaikan terkait kebenarannya, hal ini sgt penting agar informasi yg d berikan kpd masy tdk mnyesatkan dan keliru. Utk meluruskan silahkan admin dtg k pokobulo utk berdiskusi terkait kebenaran sejarah toddo appaka.
BalasHapusAssalamu alaikum..
HapusTabe.. Klau boleh tahu pokobulo bagian mana,dan atas nama siapa ye.. Krn saya ini udah lama cari org yg lbh banyak tahu tentang toddo appaka..Terutama
toddo lentu(Patau)..tabee.. Mksih banyak sblomx..
Slm. Adakah yang tahu tentang sejarah 'Langsa' yang berkaitan dengan kerjaan Binamu...?
BalasHapusMohon pencerhannya...
Apatong klo pokobulo mau ddtangi utk kebenaran... Klo mau dtng ke Layu, sebagai ketua toddo appaka, dan tempat pelantikan kerajaan binamu, klo pokobulo samji lentu sama batujala...
BalasHapusTabee jai mamo kareng..tidak bisa bilang bgitu krn toddo appaka samaji semua..yg perlu kita jaga semua harus mempererat tali silahturahim antar sesama toddo ini.. Jangan ada perselisihan antar toddo appaka ini..coba kita pahami itu arti dri kata(toddo).tabee..sya ini cari tahu sejarah tentang toddo appaka ini..sya mau cari tahu tentang sejarah dan silsila patau(toddo Lentu) atas nama siapa ye di layu klau kita mau ksna..
HapusMaaf dan mksih banyak sblomx..
Pemangku Toddo Layu hanya sepulu dimulai dari Na’na
BalasHapusTungka
Bagga
Lollah
Laccu’
Jakkolo
Jaleko
Santa
Mangngakkasang
Patto Dan adapun Manggappa adalah papasampeang atau krakteker yang telah ditunjuk oleh Patto atau nama lengkapnya Patto'torang Dg Riolo
Jadi siapa dewan adat TODDO APPAKA RI LAYU di lotara anda
HapusTannikulle Dg. Nanggung
BalasHapusRantu
Simbung Dg. Pato
Rampasang Dg. Rewa
Radja Dg. Nyarrang (1)
Su’ru Dg. Tinggi
Patte Dg. Naro
Radja Dg. Nyarrang (2)
Passukku Dg. Beta
Nama-nama diatas tidak ada dalam sejarah kerajaan bumi Turatea. Sehingga Kakek saya bilang bahwa penulis buku yang berjudul tiga ungkapan sejarah bumi turatea. Belum mengetahui sepenuhnya tentang Toddo Layu, Toddo Lentu, Toddo Batu Jala, Toddo Bangkala loe Disebut Toddo Appaka ri Layu. Kenapa disebut Toddo Appaka ri Layu karna dizaman pemerintahan kare Bumi turatea disebut Butta Turatea Ri Layu. Sehingga Toddo Appaka Ri Layu yang dimaksud adalah didalam kekuasaan kare Layu ada empat adat kerajaan.
Radja Dg. Nyarrang itu tugasnya apa yah...
HapusAlmarhumah mama saya tau pasti detailnya.
HapusKarelayu ke Toddo Layu dan ke Karaeng lompoa ri Binamu
BalasHapus~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~>KareBaji (Kare pertama di Layu) anak dari Tumannurunga ri Butta Turatea.
~>KareLayu (Kare ke 2 di Layu) anak dari KareBaji
~>KareNunneng Kare ke 4 di Layu dari ayahnya
~>Na'na' (Toddo Layu yang pertama ) anak dari KareNunneng
~>Tungka karaeng Mannongkoki (anak dari Na'na)
~> Bagga (anak dari Na'na)
~> Lolla (anak dari Tungka)
~> Laccu (anak dari Lolla)
~> Jakkolo(anak dari Lolla)
~> Jaleko(anak dari Lolla)
~> Santa (anak dari Laccu)
~> Mangngakasang(anak dari Santa)
~> Patto'torang dg Riolo(anak dari Mangngakasang)
* Nama Panggilang orang tuanya adalah Patto'
*Nama daengnya yaitu Dg Riolo
*Nama panjangnya yaitu Patto'torang dg Riolo
* Nama kemuliannya karaenga ri Layu
Anak dan cucu turunan : Toddo Layu yang ke 10(Terakhir). yang bernama :
Patto'torang dg Riolo dikaruniai 6 orang anak dari seorang istri yang bernama sitti Fatimah Dg Bangkala yaitu :
1. Parallu Dg Cambang dikaruniai 3 orang anak dari seorang istri yang bernama Dg Kati (anaknya Manggayungi Toddo Batu Jala) anaknya bernama yaitu :
~>J Dg Nai
~> M Dg Misi
~> Awak (perempuang)
2. Dg Laku dikaruniai 14 orang anak dari tiga orang istri yaitu 3 orang anak dari istri pertama yang bernama Dg Tupa, sepupu satu kalinya sendiri (anak dari Sitti Saudara patto'torang Dg Riolo) : anaknya bernama :
* Dg Lalo
* Dg Isa
* Dg Likeng
~> 9 orang anak dari istri ke dua yang bernama Dg pasa sepupu 2Xnya sendiri :
anaknya bernama :
* Dg Molla * Dg Kai * Sindri
* Dg Mansuru * Dg Mani
* Dg Sugi
* Dg Bunga * Dg Binto *Dg Bia
~>2 orang anak dari istri ke tiga yang bernama Dg Jumasari sepupu 3Xnya sendiri:
anaknya bernama :
* Dg Angga
* Dg Cihu
3. Dg Tola dikaruniai 3 orang anak dari seorang istri yang bernama haneng yaitu :
anaknya bernama :
*Dg Sapa
*Dg Bunganeng(paranga)
*Dg Halang
4. Dg Tolong dikarunia 5 orang anak dari seorang suami dg ti'rang yaitu : anaknya bernama
* Dg Rangka * Dg Pale'
*Dg Loyang
* Dg Bunga(bangko)
* Dg Sia
5. Dg Hamang dikaruniai satu orang anak dari seorang istri bernama dg ci'nong yaitu :
anaknya bernama : Jumalang Dg Limpo(di Kalimantan)
6. Dg Range dikaruniai 4 orang anak dari seorang ibu yaitu :
anaknya bernama :
*Dg Kasang * Runta
* Dg Ranyu * Dg Rita
Semua anaknya sebagai generasi Pertama dari Patto’torang Dg Riolo. dan
Semua cucunya sebagai generasi ke 2 dari Patto’torang Dg Riolo.
Dewan adat Toddo Appaka dulu..baru Raja menurut catatan leiden W.Bougass.
BalasHapusBukan Raja Binamu dulu..baru Toddo Appaka.
Turatea..sebutan org belanda VOC kalo menyebut org binamu dan bangkala
Dulu sistem penguasa di Butta Turatea baru di bentuk kerajaan pada abad 16 Samapi 17
HapusBiar lagi kita susun dari A sampai Z ,ditau jie siapa namanya nenekta dan mamatta jdi mending diam maq jngan maq berkoar koar
HapusTidak salah jie ini kah
BalasHapusSemua yang saya sampaikan yang berhubungan tentang kekuasaan Karelayu. Sejarah tersebut dicerikan secara turun temurun dan saya terimah sejarah turun temurun juga dari Na'na Toddo Layu yang pertama ke Dg Tungka ke Dg Lolla ke Dg Laccu ke Dg Santa ke Dg Mangngakasang ke Patto'torang Dg Riolo Toddo Layu yang terakhir k ke Parallu Dg Cambang anak pattorang dg Riolo ke Dg Misi cucu dari Patto'torang dg Riolo Ke saya yang bernama Syarifuddin Patto S.Pd.I dan Saya tinggal di Layu.
HapusJangan sembarang bilang kalau tidak tau sejarah puddin apa tanda Nia RI kau punna jarinako TOMANURUNGA RI layu
HapusMengenai tentang saya bisa anda baca dan simak silsilah kare Layu ke ahli warisnya yakni Toddo Layu yang pertama sampai Toddo Layu yang terakhirnya yang bernama Patto'torang Dg Riolo. Beliau dikarunia 6 orang olehAllah yang Bernama :
Hapus1. Parallu Dg Cambang
2. Dg Laku
3. Dg Tola
4. Dg Hamang
5. Dg Tolong
6. Dg Range.
Semua turunannya dianugerahi beberapa anak.
Kalian bisa baca kembali apa yang telah saya posting.
Ketawaja bacai komentarmu puddin naketawai jako di atas di kampung nai are Mako labassun
HapusJadi siapa dewan adat TODDO APPAKA RI LAYU anda tau siapa
HapusToddo Layu terbentuk sebelum pelantikan calon raja besar Binamu. Sedangkan, Toddo Appaka Ri Layu terbentuk setelah Datu mutara diangkat menjadi raja oleh Toddo Layu. Satu tahun berjalan kepemimpinan Datu mutara menantu raja Binamu anak dari sombayya ri Gowa ini. Datu mutara bermohon kepada adat kerajaan Bumi Turatea yakni kepada Toddo Layu agar kiranya Toddo Layu mengang seorang pembantu guna untuk mempermudah komunikasi antara raja dgn adat. Maka, Toddo Layu mengangkat Lentu, Batu Jala, Bangkala Loe dgn terbentuknya ketiga pembantu tersebut dinamakanlah Toddo Appaka Ri Layu.
BalasHapusKenapa dikatakan Toddo Appaka Ri Layu? Dikatakan Ri Layu karna Dahulu Awal mula daerah kekuasaan Kare Layu disebut Butta turatea ri Layu. Dengan hal demikian, Diartikan Toddo Appaka Rilayu maksudnya didalam daerah kekuasaan Karelayu terdapat empat adat kerajaan Besar Binamu yakni Toddo Layu, Toddo Lentu, Toddo Batu Jala dan Toddo Bangkala Loe.
Nai angkuai datu mutara battu ri gowa battu ri bone sotta datu itu nama bangsawang bugis hadewww
HapusAssalamu alaikum.. Tabe sempat sodara ada yg tahu tentang nama" yg di percaya pemangku jabatan di toddo lentu.. Atw ada yg tahu tentang silsila keturunan PATAU(TODDO LENTU)
BalasHapusAtw atas nAma siapa dan tinggal di mana yg bisa kita datangai.
Saya dari tamanroya/Alluka.ats nama faizal iccha patau..
terima kasih banyak sblomx..
Wa'alaikumussalam
HapusWarahmatullahi
Wabarakatuh
Tabe dtg maki saja di sapayya atas nama Ustadz Rahman beliau adalah mantan gurunya MAN tamalatea dan beliau adalah sepupu saya... Beliau lbh tau silsilah toddo lentu
Kami punya pegangan nama-nama orang yang dekat dengan Toddo Layu yang sering diutus ke raja Binamu. Nama-nama tersebut kami ambil dari ciptakan dari Lontaran bilangnya Butta Turatea yakni dari Kare Layu. Kekuasaan Kare Layu dibagi menjadi dua untuk diwariskan kepada Ahli warisnya Yakni Ahli waris pertamanya adalah Toddo Layu yang pertama yang bernama Na'na anak dare Kare Nunneng Cucu dari Kare Layu.
HapusOrang yang paling dekat dengan Toddo Layu adalah Boto Jombe dan Boto Cabiri.
Tidak ada nama yang tercantum didalam sejarah Lontara yang disebut Imanggunturang Daeng Nuju. Apalagi Dilontarkan Bilang. Anda mungkin tidak apa yang sebut sejarah Lontara dan Lontara Bilang.
HapusPemegang adat atau dewan hadat toddo appaka RI layu IMANGGUNTURANG DAENG NUJU JARINA TOMANURUNGA RI LAYU semua alat panngadakkan atau peninggalang TOMANURUNGA RI layu masih ada sampai sekarang tapi kita sembunyikan kalau adat mulai datang akan di kumpulkan semua di Balla Lompoa RI layu dan saya keturunan ke 8 TOMANURUNGA RI layu tinggal di layu.
BalasHapusTidak ada nama yang disebut Imanggunturang dg Nuju dalam sejarah kekuasaan Karelayu.
HapusAnda perlu tahu bahwa nama-nama turunan Karelayu tertulis didalam Lontara bilang dimana Lontara bilang itu sendiri ditulis oleh Pemangku Toddo Layu yang bernama Patto'torang Daeng Riolo (Nama Panggilan orang tuanya adalah Patto dan Nama daengnya dgnya Dg Riolo dan nama kemuliaannya adalah Karaenga ri Layu
Jadi, Siapa namamu? Tinggal di rumah mana di Layu?
HapusRumah besar yang mana?
Rumahnya Hajji Situju?
atau rumahnya daeng Beta?
Anda perlu tahu bahwa
Balla' Lompoa yang dimaksud dulu adalah rumah milik adat Pemangku Toddo Layu.
Balla' Lompoa bukan berarti Rumahnya besar. Tetapi maksudnya Balla'Lompoa itu adalah tempat menerima aspirasi rakyat atau masyarakat Bumi Turatea.
Balla Lompoa RI layu ada sampai sekarang
BalasHapusTabe knp toddo batujala tdk di daftar.. Tabe saya turunan toddo batujala yg ke 5 dl orang tua saya pernah cerita kl pemegang adat di batujala yg pertama adalah buyut saya atas nama Motta terus kakek saya malayu trs di gantikan oleh kakek Masing yg menjabat sbg wakil dr kakek saya berhubung kakek saya wafat pd saat menjabat sbg ketua adat di toddo batujala
BalasHapusSaya Syarifuddin Patto di Layu generasi ke empat dari Toddo Layu yang ke 10 atau Toddo Layu yang terakhir.
HapusMengenai Toddo Batu Jala saya juga termasuk tetesan darah dari Toddo Batu Jala yakni dari Manggayungi.
Manggayungi mempunyai 2 orang istri bernama 1. Cabo' dan 2. .......
beliau orang tua Dg Muli.
Dg Muli dianugerahi 2 orang anak yakni : Dg Sampara dan Dg Sanni.
Dg Sanni Istri dari dg Misi
Anak dari Parallu dg Cambang cucu dari Patto'torang dg Riolo (Toddo Layu yang ke 10 atau yang terakhir).
Daeng Sanni mempunyai 5 orang anak. 3 orang lelaki dan 2 orang perempuan.
Anak pertamanya adalah perempuan yang bernama Dg Sana'.
Dg Sana' Mempunyai 5 orang anak yakni 4 Laki-laki dan satu perempuan.
Saya Syarifuddin Patto sebagai anak pertamanya Dg Sana'.
Dan sebagai generasi ke empat dari Manggayungi (Toddo Batu Jala).
Tabe kl ketua adat di lentu yg saya ingat dr cerita orang tua hy satu Namanya Patau
BalasHapusAda sebelumnya Patau, yaitu buyutnya kepala desa Lentu sekarang (sirajuddin) kemudian Patau bukan asli Lentu, Patau orang salasaka tapi menikah orang Lentu,
HapusMungkin anda tidak tau atau salah paham apa yang dikatakan Lontara dan Sejarah Lontara begitu pula apa yang dikatakan Lontara Bilang.
HapusKarna, Saya bertanya langsung dari kakek kami Dg misi anak dari Parallu Dg Cambang Cucu dari Patto'torang Dg Riolo Pemangku Toddo Layu yang terakhir atau Toddo Layu ke 10.
Dia menjelaskan kepada saya begitu detail dan jelas.
Baik, nama toko-toko yang dekat dengan Toddo Layu dan batas kekuasaan Karelayu serta turun tumanurungan sampai ke Kare baji ke Kare Layu ke Kare Nunneng sampai ke Toddo Layu sebagai adat kerajaan Bumi Turatea sampai Toddo Layu dinamakan Toddo Appaka Ri Layu. Sehingga jika ada seseorang bercerita tanpa mengetahui nama-nama dan seluk beluk peristiwa kekuasaan Karelayu. Maka, saya katakan meraka asal bunyi bercerita tentang Lontara. Apalagi mengungkap kembali sejarah Lontara lebih-lebih lagi. Begitu pula kalau mereka bercerita tentang Lontara Bilang.
Asal-asalan saja. Tanpa ada referensi apalagi dia tidak tau silsilah Karelayu secara turun temurun.
Perlu kalian tau bahwa Kare Nunneng mewariskan kekuasaannya dengan mengubah sistem pemerintahan di Bumi Turatea kedalam kerajaan dengan beberapa peristiwa penting tentang Bumi Turatea dengan Sombayya RI Gowa dengan itu.
Kare Nunneng mewariskan kekuasaannya dengan mengubah sistem Pemerintahan yakni :
Karelayu mewariskan kekuasaan kepada dua ahli warisnya yakni :
1. Penetap kebijakan kerajaan yang disebut Toddo Layu sebagai adat Kerajaan Bumi Turatea untuk mengendalikan raja dan kekuasaan di Bumi Turatea.
2. Raja besar Binamu sebagai pemimpin Bumi Turatea untuk menjelankan kebijakan yang ditetapkan oleh Toddo Layu.
Apakah lontara anda tulisan berbahasa Makassar atau tulisan berbahasa Indonesia
HapusLontara bilang yang ditulis oleh Patto'torang dg Riolo atau Patto .
HapusDia telah menulis aksara huruf Lontara kuno Makassar yang berbeda tulisan Lontara Makasar sekarang.
Sejarah Huruf Lontara Makasar Kuno
Huruf Lontara Makasar kuno adalah salah satu jenis aksara yang digunakan oleh masyarakat Makasar di Sulawesi Selatan pada zaman dahulu. Huruf ini digunakan untuk menulis bahasa Makasar dan beberapa bahasa lainnya di Sulawesi Selatan.
Huruf Lontara Makasar kuno memiliki bentuk yang unik dan berbeda dengan huruf Latin yang digunakan saat ini. Huruf ini terdiri dari 20 huruf dasar dan beberapa huruf tambahan yang digunakan untuk menulis kata-kata yang memiliki arti khusus.
Sebelum ada toddo appaka , ada karelayu yang mana wilayahnya luas yang meliputi seluruh wilayah toddo appaka dan karelayu ada sebelum ada terbentuk kerajaan Binamu, dan saat itu Turatea masih menjadi kerajaan yang bergabung dengan kerajaan Gowa, untuk lebih Jelasnya kita bisa lihat atau baca di lontara bilang tertua dan akurat yang ada di para sangan beru,,, lontara nya daeng toa Babun yang kemudian dilanjutkan oleh Bagenda ayah dari H. Rahim
BalasHapusDulu sistem penguasa di Butta turatea
HapusDewan adat/pemegan adat toddo appaka RI layu jarina tomanurunga RI layu
HapusLASU daeng talo
Nyangka daeng cingna
Gunturu daeng nuju
Semua alat pangadakkan masih ada saat ini tapi banyak yang ambil keturunannya kalau adat mulai datang akan di kumpulkan semua di Balla Lompoa RI layu dan saya generasi ke 9 karelayu tinggal di layu
Penguasa Islam pertama di binamu
HapusIMANGGUNTURANG DAENG NUJU ulukaraenga RI BINAMU jarina tomanurunga RI layu makam kuburan keturunan karelayu ada di kecamatan bontoramba di sebut bataliung dan kenapa di sebut bataliung karna batu besar mengelilingi ada di belakang sekali itu
Apalagi ada orang yang mau mengaku turunan Toddo Layu yang tidak diketahui asal usul atau menyebut nama yang tidak ada dalam sejarah.
HapusContohnya menyebut nama
Sebagai berikut :
"LASU daeng talo
Nyangka daeng cingna
Gunturu daeng nuju
Semua alat pangadakkan masih ada saat ini tapi banyak yang ambil keturunannya kalau adat mulai datang akan di kumpulkan semua di Balla Lompoa RI layu dan saya generasi ke 9 karelayu tinggal di layu".
Diatas sala satu contoh asal bunyi. Karna anda mungkin tidak tau apa-apa tentang sejarah bumi Turatea apalagi silsilah kare Layu.
Maaf kita tidak asal bunyi saya punya leluhur Nia tanda na bolikkanga pakeanya tumanurunga RI layu,sonri,baju bodo,kappara,kitta,bancing,pole,selendang bidadari,kau apa mau mengaku mengaku jarina karelayu nissenji assala,nu.ka suro surona ji riolo neneknu TODDO APPAKA RI layu.
HapusBetul sekali
Hapuspudding keturunan kare layu yang ke 9 cucu dari kare na'na dan kare nunneng
Hapusbercermingki ye'
na''na na'na tonji namanya nunneng nunneng tonji nama. dimnaki ambil nama.kare na'na dan kare nunneng jngan asal bilng
dan dimna alat pangngadakkang ada dirumahta kah bisaka kesana liatki
tdk ada itu nama kare na'na dan kare nunneng piti kana kanaki ,yg sya tau na'na saja sama nunneng saja tdk ada tambahan nama didepan sama dibelakngnya tabe' pamange atteka ritampakna
Hapusdimnaki ambil nama kare na'na sama kare nunneng
Hapuskodi antu tawwa punna piti kana kanai lampa erok nirendahkan yg Lain
Sebelum berbicara Lontara' bilang seharusnya diketahui,
HapusSiapa penulisnya untuk apa ditulis.
Sesungguhnya wewenang menulis silsilah Karelayu di zaman pemerintahan kerajaan di bumi Turatea adalah Toddo Layu.
Dan yang pertama kali menulis Lontara' bilang adalah Patto'torang dg Riolo yang disebut Patto.
Tulisan dialah disebut Lontara' bilang nya untuk Bumi Turatea. Yang juga disebut Kana ada'.
Rumah pemangku Toddo Layu sudah tidak ada. Karena berakhirnya pelantikan raja di Binamu pada tahun 1875. Ketika pemangku Toddo Layu yang bernama Patto'torang Dg Riolo menyerahkan adat kekuasaan ini kepada anaknya. Parallu Dg Cambang. Namun, Parallu Dg Cambang mengangkat seorang krakteker atau Palapa Sampeang untuk memegang sementara adat Toddo Layu.
BalasHapusPattotoran nama nenekmu tidak nama daengnya
HapusMisi binti parallu binti patto binti mangkasang tidak ada nama daengnya gassingka bassung jako pamangei RI atte,na kamma lembarang gassingka nataba jakobassung belae nu lantai kalengnu
HapusOrang yang mengaku-ngaku turunan Karelayu padahal mereka tidak diketahui asal usulnya kan mereka disebut piti-piti ani-anii.
HapusMereka tidak tahu nama-nama turunan Karelayu tertulis didalam Lontara bilang Bumil Turatea yang ditulis oleh Pemangku Toddo Layu yang bernama Patto'torang dg Riolo yang disebut Patto.
Karena mereka tidak tahu sejarah. Jadinya asal bunyi
Pappa Sampeang atau krakteker pemegang jabatan sementara.
BalasHapusTabe' Permasalahan adanya perbedaan informasi ttg sejarah kerajaan Binamu memang berpotensi terjadi karena tdk ada referansi yg akurat sebagai acuan. Semua informasi kesejarahan umumnya diperoleh melalui lisan yg dituturkan secara turun temurun sehingga memang berpotensi ada banyak kesalahan. Namun demikian, informasi yg dituturkan secara lisan secara turun-temurun itu berguna utk membuat data sejarah yg mendekati akurat. Jadi, janganlah kita berdebat & saling menyalahkan, tapi mari kita kumpulkan informasi sebanyak mungkin, utk kemudian kita analisa kembali guna membuat data sejarah ttg kerajaan Binamu dlm bentuk sejarah tertulis. Sebagai contoh perbandingan dlm penyusunan sejarah masa lalu adalah ttg kerajaan Mataram kuno dan kerajaan Majapahit. Para pakar sejarah berusaha mengumpulkan data dari banyak sumber. Salah satunya sumber dari prasasti, kemudian dikonfirmasikan dg tradisi lisan yg ada. Khusus utk sejarah kerajaan Binamu memang ada kesulitan krn tdk ada prasasti yg bisa dijadikan sebagai sumber acuan kecuali Lontara' Bilang (itupun jika masih diteukan). Wassalam. Yabu M.
BalasHapusIlmu sejarah ialah pengetahuan atau uraian tentang peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau dalam kurun waktu tertentu. Peristiwa atau kejadian sejarah tersebut diperlihatkan atau dapat diamati lewat bukti-bukti tertulis maupun melalui artifak. Ilmu sejarah adalah ilmu yang menceritakan kisah-kisah peninggalan di masa lampau, tentang manusia dan tentang peninggalan manusia. Dari peninggalan berupa benda-benda itulah perkembangan peradaban manusia dapat diketahui. Karena itu, sejarah suatu bangsa dapat diketahui melalui bukti-bukti atau benda-benda peninggalannya.
HapusSalah satu persoalan yang dihadapi dlm penulisan sejarah kerajaan Binamu ialah langkanya sumber-sumber tertulis yang dapat memberikan data atau petunjuk-petunjuk otentik. Bagaimana cara mewariskan sejarah dari satu generasi ke generasi berikutnya?
Wassalam, Yabu M.
Bahaya sekarang ada yg mengaku jarina tumanurunga RI layu baru tidak ada tanda di simpangan sama neneknya peniggalang tumanurunga RI layu
HapusRiwayat/perawi dan sanad sejarah Butta Turatea ri Layu
HapusAwal mula saya minat menulis sejarah bumi Turatea.
=>" Saya menemukan sebuah daun lontar sepanjang lengan tangan siku sepulu lembar dengan selebar telapak tangan saya yang diikat benang emas dan berjilid didalamnya bertuliskan bahasa lontara' Makassar dulu" pas dibawah kasur yang tertindis dengan bantal kakek saya ditempat tidurnya dg Misi Pada tahun 1984. Bersama dengan kitab riwayat para wali di Makassar kitab tuanta syeh Yusuf salamaka berada petih penyimpanan kitab-dahulu. Kemudian setiap kali ketempat tidurnya saya angkat kasurnya saya lihat daun lontar tersebut.
Berapa bulan kemudian، saya sering mendengar tentang ilmu kabura'neang siagang kabaneang. Lalu muncul dipemikiran saya " jangan-jangan daun lontar tersebut adalah ilmu kabura'neang siagang kabaneang".
Disaat saya sendiri di rumahnya saya mengambil daun lontar tersebut dan saya membukanya ternyata tertulis bismillah yang disertai tulisan lontara'.
Masa ini sewaktu saya mengembala kerbau.
Dimasa ini saya banyak mendapatkan informasi tentang pemerintahan kare.
=> Pada usia 7 tahun saya bersekolah di SD Daima sambil mengembala kerbau selama tiga tahun dan saya sudah kelas tiga dan kemudian saya pindah sekolah menjadi kelas satu di SD inpres Bontocinde dimasa inilah ada tugas yang diberikan guru dari pak Bahar kepada saya untuk mencari tahu sejarah bumi Turatea. Dimasa inilah saya banyak bertanya kepada kakek saya dan sepupu kakek saya juga saya bertanya kepada ibu saya dan sepupu ibu saya.
=> Dimasa kelas enam sayalah kemudian saya mulai menulis silsila Karelayu sampai kepada pewarisnya Toddo Layu.
Dimasa inilah saya banyak menulis sejarah bumi Turatea mulai terbentuknya pemerintahan Kare sampai terbentuknya sistem pemerintahan kerajaan.
=>
Saya Syarifuddin Patto telah mendengar dari ibu saya dg Sana, dari saudara ibu saya, dari sepupu ibu saya dari sepupu duakali ibu saya dari kakek saya dg Misi, dari saudara kakek saya, dari sepupu pertama kakek saya, dari sepupu kedua kali kakek saya, dan saya juga mendengar dari Masyarakat dari berbagai kampung. Saya mendengarnya kurang lebih apa yang disampaikan kakek saya kepada saya yakni Penyampaian Dg Misi kepada saya.
dan dari dg Misi mendengar ayahnya Parallu dg Cambang, Parallu dg Cambang mendengar dari Ayahnya, Kakeknya Kakek saya yang bernama Patto'torang dg Riolo sebagai Toddo Layu yang terakhir atau Toddo Layu yang ke 10 secara turun temurun telah berkata kepada anaknya Parallu dg Cambang dan juga kepada Boto Jombe dan Boto Cabiri
" Laku tulisiki Anne areng-areng turunanna, jari tauna, warisi'na tau kuasaayya ributta Turatea ri Layu. Pakara mula Penguasa Paunggga sanggenna antama ri Manurung Baji Sanggena Napaenteng Paunggga pamnarenta Karea sanggenna Karelayu ma' arenga Kare Nunneng nawariskan kekuasanna mange ri ruawayya warisi'na iyamintu :
Uru warisi'na nikana Toddo Layu iyareka ada' kakaraengnga rI Butta Turatea niarenga Na'na. Siagang warisi maka ruana niarenga Manninggau dg Riolo Karaeng Lompoa ribinamu jari tauna saribattanna Ina'na ri Jammanna anne pamnarenta kakaraenga ri Butta Turatea ri Anne taunga ri taung "sisabbua assagantuju bilanganna angngannang Pulo"(1860).
Nakutulisi ri raung iyareka ri leko Tala'. Naku Areng "Anne Tulisanku Lontara' Bilanna Butta Turatea ri Layu".
OOO jari tauku Parallu dg Cambang Pilangngeri siagang baji'.
Ooo bangkeng Kanang bangkeng kairiku Boto Jombe Boto Cabiri.
OOO Mattewakkang dg Jungge' na. Pangngulunna Tuma Buttayya ri Butta Turatea kuarengko Karaeng Lompoa ribinamu.
OOO Bontotangnga, Embo, Balumbungan, siagang iangaseka niaka a'rappungeng ri Butta passolongan cera'na Karelayu anne Alloa ri Layu.
OOO iayangaseka anak jari tauku.
Angkanai anne kanayya sala se're Kana ada'
Anakna Karenunneng ri Layu Niarenga Na'na Toddo ka ri Layu ada' karaenga ri Butta Turatea partamaiyya. Siagang Manninggau dg Riolo anakna saribattang tau na Ina'na niarenga Mappaeso ri Mannyumbeng , Karaeng Lompoa ribinamu, siagang Dg Bate' ri Boyong, Dg Balang ri Balang, Dg Bunga ri Tolo', Dg Sabbe ri Rumbia, saribattang tauna Ina'na' ri Layu Toddoka ri Layu mingka tena jari tauna.
HapusIaminne jari tauna turunan tumanurunga ributta Turatea ri Layu.
Issengi nak, anak jari tauku ngaseng siagang Issengi tongi Boto Jombe Boto Cabiri.
Jari tauna i Na'na' niarengi, :
1. Tungka Karaeng Mannongkoki
2. Dg Bagga' Baroci Pedda.
Cucunna Ina'na battua ri Tungka Karaeng Mannongkoki ni arengi, :
1. Dg Lolla
Cucu kalantu Ina'na battua ri Dg Lolla ni arengi, :
1. Dg Laccu
2. Dg Jakkolo'
3. Dg Jaleko
Inakke Patto'torang dg Riolo ada' maka sampuloa laku padongkoki Anne kalabbiranga Toddo Layu ada' Karaenga ributta Turatea rijari tauku " Parallu dg Cambang". Inakke sala Se're titti' cera'na Tumanurunga ributta Turatea ri Layu siagang inakke sala Se're warisi'na Karelayu.
Inakke ni anakkang ri Mangnga Kasang Toddo Layu maka salapanga ni cucuang ri Dg Santa Toddo Layu Maka sagantujua. Cucu Kalantu'na Dg Laccu Karaenga ri Layu, Toddo Layu maka limayya.
Kammami anjo Kana ada' pauku ngaseng rikau.
Pasangi ri Jari-jari taunu ngaseng Nia antu sallang naminra jammanga napaka tunako tauwwa na ero'mako nasambeang kala'biranga RI Butta Turatea. Punna, tena Se're nu asseng timae assala' kajarianna' jari taunu. Piassengi jari taunu battua ri Tumanurunga ributta Turatea ri Layu.
Appiwali Parallu Dg Cambang mange ri tau toana Patto'torang dg Riolo ankana :
"Tabe Kareng Tau toa Labbirikku kutarimai pa'minasanta ankana lani padongkoki ada' kakaraenga nikana Toddo Layu ri nakke. Tabe Kareng a'minasa Tonga ri katte Kareng iamintu angkakkanga pappasampeang untuk ku pasampe Anne kalabbiranga.
Maka, beberapa waktu kemudian Patto'torang dg Riolo mengangkat karakteker yang bernama : Manggappa.
Kukanamo,
Salama' asengko salama' Tallasa tamma ngapa apa. Kunfayakun."
Inilah diatas yang disebut Kana Ada' ucapan pemangku adat kerajaan Butta Turatea ucapan Patto'torang Dg Riolo pemangku Toddo Layu yang terakhir atau ke 10.
na'na na'na tonji namanya nunneng nunneng tonji namana
BalasHapuskita pie itu kasiki nama tambahan didepanna namana nenetta
jngan maq berkoar koar kalau tdk ada bukti yg nyata tabe"
Teako piti Kana Kanai kau temae pakkuburanna neneknu maeko ri bontoramba nakupaccinikanko pakkuburanna jarina karelayu nakke a,jaga kuburan ri bontoramba
BalasHapusNaiko koana ri layu
BalasHapusTemae balla,nu ni assipasingara lontara tawwa temaeko ngalle lontara kamanjo
BalasHapusNakke cucunna munaja dg kilang ngapain erokko assipasingara lontara kau ngaseng ancokkoi sejarana antokku battu RI layu
BalasHapusbisa minta nmorta bija
Hapustabe"
Nenekmu tau kampung kempasa pindah ke layu Nia buttana nenekmu RI layu lontara Battua ri sarbani nu andalkan
BalasHapusbalaski tawwa itu chatka manako pudding
HapusItu lontara,mu sarbiniji bikin bikin jangan mako di tauji asal usulmu di tauji semuaji keturunanmu
BalasHapusBanyak orang yang mengaku sebagai putra kerajaan binamu.
BalasHapusNamun, tidak tahu asal-usul mereka. Sangat disayangkan.
Lebih parahnya lagi mengaku turunan Karelayu.
Padahal, mereka tidak mempunyai referensi yang dijadikan sebagai dasar.
Bahkan terlebih parah lagi mereka tidak tahu apa itu Lontara' bilang .
Bahkan ada yang bilang Lontara' bilang itu banyak.
Padahal berbicara Lontara' bilang untuk bumi Turatea Berarti berbicara tentang silsilah turunan Karelayu sampai ke Toddo Layu sebagai pewaris Karelayu. Begitu juga tentang raja Binamu.
Kebanyakan mereka berbicara tentang bilang namun mereka tidak tahu apa itu Lontara' bilang dan berasal dari mana?
Banyak masyarakat bumi Turatea yang mengaku Karaeng.
BalasHapusTetapi, mereka tidak tahu apa itu Karaeng. Ada juga orang mengartikan Karaeng asal bunyi.
Karena mereka tidak tahu
Apa itu Karaeng, darimana istilah Karaeng itu, siapa yang memberi gelar itu dan untuk apa gelar itu. Begitu juga gelar daeng ? Mereka tidak tahu tetapi meresnya hampir semua orang kata kemarin yang mempunyai ciri-ciri kesombongan pada orang tersebut.
Lancang memakai gelar tersebut tanpa diketahui untuk apa semua gelar itu.
Tidak lain dan tak bukan sala satu ciri-ciri orang yang memiliki sifat sombong.
Ibarat betul klaimnya mungkin bisa dimaklumi tetapi kan tidak demikian.
Turunan Patto'torang dg Riolo yang paling disegani di bumi Turatea sebelum Belanda berkunjung di Bumi Turatea di tahun 1840 adalah Parallu Dg Cambang yang memiliki senjata yang diwariskan oleh Patto'torang dg Riolo Toddo Layu yang terakhir.
BalasHapusSenjata pernah digunakan untuk mengusir Belanda ketika Belanda berkunjung ke raja Binamu untuk meminta agar diberi sebidang tanah untuk tinggal sementara di Bumi Turatea.
Raja Binamu menolak atas pesan Patto'torang dg Riolo Toddo Layu.
Lalu kemudian Belanda itu seakan memaksa raja Binamu.
Setelah kabar ini sampai ke Parallu dg Cambang anak Patto'torang dg Riolo mendengar demikian.
Maka, Patto'torang dg Riolo mengambil kudanya berstatus boto cabiri dan boto jombe menuju ke Istana raja Binamu.
Setelah, Sampai Parallu dg Cambang ke Istana raja. Parallu dg Cambang langsung berdiri diatas dingga sana raja berhadapan dengan Belanda dengan rombongannya dan menatap tajam ke Komandan Belanda sambil memegang gagang sele' Ujung Palari.
Setelah sele' Ujung Palari dicabut dari sarungnya Belanda lari terbirit-birit.
Turunan Patto'torang dg Riolo yang paling disegani di bumi Turatea sebelum Belanda berkunjung di Bumi Turatea di tahun 1840 adalah Parallu Dg Cambang yang memiliki senjata yang diwariskan oleh Patto'torang dg Riolo Toddo Layu yang terakhir.
BalasHapusSenjata pernah digunakan untuk mengusir Belanda ketika Belanda berkunjung ke raja Binamu untuk meminta agar diberi sebidang tanah untuk tinggal sementara di Bumi Turatea.
Raja Binamu menolak atas pesan Patto'torang dg Riolo Toddo Layu.
Lalu kemudian Belanda itu seakan memaksa raja Binamu.
Setelah kabar ini sampai ke Parallu dg Cambang anak Patto'torang dg Riolo mendengar demikian.
Maka, arallu dg Cambang mengambil kudanya berstatus boto cabiri dan boto jombe menuju ke Istana raja Binamu.
Setelah, Sampai Parallu dg Cambang ke Istana raja. Parallu dg Cambang langsung berdiri diatas dingga sana raja berhadapan dengan Belanda dengan rombongannya dan menatap tajam ke Komandan Belanda sambil memegang gagang sele' Ujung Palari.
Setelah sele' Ujung Palari dicabut dari sarungnya Belanda lari terbirit-birit.
1. Maaf kita tidak asal bunyi saya punya leluhur Nia tanda na bolikkanga pakeanya tumanurunga RI layu,sonri,baju bodo,kappara,kitta,bancing,pole,selendang bidadari,kau apa mau mengaku mengaku jarina karelayu nissenji assala,nu.ka suro surona ji riolo neneknu TODDO APPAKA RI layu.
BalasHapusSaya Syarifuddin Patto menjawab :
Pertama => mana ada peninggalan Karelayu apa yang engkau sebut itu diatas.
Kedua => siapa namanya nenek ku yang disuru-suru siapa orang yang menyuruhnya dan pada tahun berapa itu nenekku disuruh?
Ketiga => kamu itu siapa? Jarinako inai ? Pada tahun berapa nenek moyangmu tinggal di Layu dan siapa namanya. Adakah nama tertulis dalam prasejarah bumi Turatea? Kalau ada siapa namanya?
2. Anonim5/08/2024 6:03 PM
Betul sekali
Saya Syarifuddin Patto menjawab dan bertanya
Kalau membenarkan suatu pernyataan mestinya ada tanda bukti atau referensi yang kita ketahui.
Pertanyaan saya mana bukti atau referensi untuk membenarkan pernyataan diatas?
3. Anonim5/09/2024 12:10 AM
pudding keturunan kare layu yang ke 9 cucu dari kare na'na dan kare nunneng
bercermingki ye'
na''na na'na tonji namanya nunneng nunneng tonji nama. dimnaki ambil nama.kare na'na dan kare nunneng jngan asal bilng
dan dimna alat pangngadakkang ada dirumahta kah bisaka kesana liatki
Saya Syarifuddin Patto menjawab dan bertanya.
Saya tidak pernah mengatakan bahwa Na'na' adalah kare kecuali dia adalah Toddo Layu yang Pertama di Layu.
Pertanyaan saya kapan saya katakan bahwa Na'na' adalah kare?
Tolong dishare kembali pernyataan saya kalau betul saya pernah menyatakan demikian itu berarti saya tidak sengaja atau salah tulis.
Saya Syarifuddin Patto menjawab:
Adapun peninggalan berupa pakaian adat itu sudah tidak ada karena itu memang tidak terlalu penting bagi saya.
Yang penting bagi saya mengetahui nama- nama toko sejarah dan waktunya.
4. Anonim5/09/2024 12:17 AM
tdk ada itu nama kare na'na dan kare nunneng piti kana kanaki ,yg sya tau na'na saja sama nunneng saja tdk ada tambahan nama didepan sama dibelakngnya tabe' pamange atteka ritampakna
=>Saya Syarifuddin Patto menjawab dan bertanya:
Saya tidak pernah mengatakan bahwa Na'na' adalah kare kecuali dia adalah Toddo Layu yang Pertama di Layu.
=> Saya bertanya siapa anda dan siapa nenek moyangmu dulu. Sebagai apa nenek moyangmu atau apa jabatannya di Karelayu.
5. Anonim5/09/2024 12:25 AM
dimnaki ambil nama kare na'na sama kare nunneng. kodi antu tawwa punna piti kana kanai lampa erok nirendahkan yg Lain
Saya Syarifuddin Patto menjawab :
=>Saya tidak pernah mengatakan kare Na'na' melainkan Na'na' adalah Toddo Layu yang pertama.
=> Karena Nunneng adalah anaknya Karelayu
Temae riolo di adakan maudu Lompoa nai Balla?nai anta,galaki pangadakkanga,kalau memang keturunannako karelayu temae buttanu RI layu
HapusPudding memang leluhurmu di tunjuk sebagai toddo layu tapi beda dengan dewan adat toddo apaka RI layu.dewan adat inilah yang melantik raja di saksikan empat toddo
Hapus1. Maaf kita tidak asal bunyi saya punya leluhur Nia tanda na bolikkanga pakeanya tumanurunga RI layu,sonri,baju bodo,kappara,kitta,bancing,pole,selendang bidadari,kau apa mau mengaku mengaku jarina karelayu nissenji assala,nu.ka suro surona ji riolo neneknu TODDO APPAKA RI layu.
BalasHapusSaya Syarifuddin Patto menjawab :
Pertama => mana ada peninggalan Karelayu apa yang engkau sebut itu diatas.
Kedua => siapa namanya nenek ku yang disuru-suru siapa orang yang menyuruhnya dan pada tahun berapa itu nenekku disuruh?
Ketiga => kamu itu siapa? Jarinako inai ? Pada tahun berapa nenek moyangmu tinggal di Layu dan siapa namanya. Adakah nama tertulis dalam prasejarah bumi Turatea? Kalau ada siapa namanya?
2. Anonim5/08/2024 6:03 PM
Betul sekali
Saya Syarifuddin Patto menjawab dan bertanya
Kalau membenarkan suatu pernyataan mestinya ada tanda bukti atau referensi yang kita ketahui.
Pertanyaan saya mana bukti atau referensi untuk membenarkan pernyataan diatas?
3. Anonim5/09/2024 12:10 AM
pudding keturunan kare layu yang ke 9 cucu dari kare na'na dan kare nunneng
bercermingki ye'
na''na na'na tonji namanya nunneng nunneng tonji nama. dimnaki ambil nama.kare na'na dan kare nunneng jngan asal bilng
dan dimna alat pangngadakkang ada dirumahta kah bisaka kesana liatki
Saya Syarifuddin Patto menjawab dan bertanya.
Saya tidak pernah mengatakan bahwa Na'na' adalah kare kecuali dia adalah Toddo Layu yang Pertama di Layu.
Pertanyaan saya kapan saya katakan bahwa Na'na' adalah kare?
Tolong dishare kembali pernyataan saya kalau betul saya pernah menyatakan demikian itu berarti saya tidak sengaja atau salah tulis.
Saya Syarifuddin Patto menjawab:
Adapun peninggalan berupa pakaian adat itu sudah tidak ada karena itu memang tidak terlalu penting bagi saya.
Yang penting bagi saya mengetahui nama- nama toko sejarah dan waktunya.
4. Anonim5/09/2024 12:17 AM
tdk ada itu nama kare na'na dan kare nunneng piti kana kanaki ,yg sya tau na'na saja sama nunneng saja tdk ada tambahan nama didepan sama dibelakngnya tabe' pamange atteka ritampakna
=>Saya Syarifuddin Patto menjawab dan bertanya:
Saya tidak pernah mengatakan bahwa Na'na' adalah kare kecuali dia adalah Toddo Layu yang Pertama di Layu.
=> Saya bertanya siapa anda dan siapa nenek moyangmu dulu. Sebagai apa nenek moyangmu atau apa jabatannya di Karelayu.
5. Anonim5/09/2024 12:25 AM
dimnaki ambil nama kare na'na sama kare nunneng. kodi antu tawwa punna piti kana kanai lampa erok nirendahkan yg Lain
Saya Syarifuddin Patto menjawab :
=>Saya tidak pernah mengatakan kare Na'na' melainkan Na'na' adalah Toddo Layu yang pertama.
=> Karena Nunneng adalah anaknya Karelayu
=> Karena Nunneng adalah kare terakhir di Bumi Turatea sebelum berakhir pemerintahan kare di Bumi beralih ke sistem pemerintahan kerajaan.
=> Saya tidak merendahkan orang lain saya hanya mengungkapkan pakta dalam kehidupan hari ini.Tolong share ungkapan tentang merendahkan orang lain!
Istilah Karaeng sebenarnya adalah sebuah istilah yang dismakkan kepada seseorang yang pernah manjadi Raja dalam suatu pemerinyatahan. Seseorang mendapatkan gelar Karaeng setelah dilantik menjadi menajdi Raja untuk menjabat pemeritahan pada suatu wialayah tertentu. Dalam arti bahwa Karaeng itu adalah suatu jabatan dalam pemerintahan. Sehingga bagi mereka yang menjabat pemerintahan itu pada masanya disebut Karaeng. Misalnya Karaeng Binamu. Kemudian masyarakat juga memanggil Karaeng kepada keturunannya. Penggunaan kata/istilah karaeng juga sebagai sapaan bagi oarang yang lebih tua atau orang2 yang dihormati. Iye' karaeng, mariki karaeng, dst. Khusus di Jeneponto terdapat kompleks makam atau pemakaman raja2 Binamu. Demikian sekitas tentang pengertian istilak karaeng.
BalasHapusKaraeng adalah nama jabatan seorang pemimpin di Zaman pemerintahan kerajaan yang telah diberikan oleh Toddo Layu sebagai pemimpin Bumi Turatea.
HapusSedangkan, Gelar Daeng diberikan kepada seseorang oleh Toddo untuk menjadi sebagai Pemimpin Pasukan tentara kekuasaan Bumi Turatea. Dan juga diberikan kepada orang yang mengabdi di kerajaan Bumi Turatea.
Contoh : Karaeng Lompoa ri Binamu yang dimaksud adalah Manninggau dg Riolo dan Tidak dikatakan Manninggau Karaeng Riolo.
Karena Karaeng adalah nama jabatan seorang pemimpin di Zaman pemerintahan kerajaan di bumi Turatea.
Contoh Daeng diberikan kepada Bonto Tangga karena satu-satunya orang yang berani menyampaikan pesan Karelayu ke Sombaya adalah Ballaco. Pesan Kare Layu kepada Sombaya ri Gowa " Inakke Kare Layu pangngulunna Butta Turatea ri Layu. Anne Allowa taenamo sambungan pasaribatabganta inakke teama julu jama-jamang ( tidak mau bekerja sama lagi).
Inakke kare Layu siagang
taungku ri Butta Turatea lappaentenga se're kakaraenganga (kami rakyat Bumi Turatea Ingin Berdaulat sendiri)". Dengan pesan ini Ballaco Hampir di bunuh di Istana kerajaan Sombaya. Tetapi, Bate' Salapanga sebagai adat kerajaan Gowa keberatan jikalau dibunuh karena siapa lagi yang akan menyampaikan kemarahan Sombaya terhadap kare Layu.
Setelah, Balallaco dilepaskan hingga sampai ke Layu.
Maka karenuneng member nama kepada Ballaco Daengna Bonto Tangnga.
Selengkapnya adalah seseorang yang dilantik menjadi raja atau karaeng secara resmi yang dilakukan oleh TODDO APPAKA (Dewan Adat), yakni Toddo Layu di Layu, Toddo Bangkala di Bangkala Loe, Toddo Lentu’ di Lentu’, dan Toddo Batujala di Batujala. Tugas dari Dewan Adat ini yang disabut Toddo Appaka adalah memilih dan melantik bagi mereka yang dikukuhkan sebagai raja untuk memerintah di suatu
BalasHapusContoh lain sebagai perbandingan adalah pemilihan dan penetapan, dan pengangkatan seorang raja di Gowa dilakukan oleh Dewan Adat yang disebut Bate Salapang. Disebut Bate Salapang karena anggotanya terdiri dari sembilan.......
Betul, kurang lebih saudara ucapkan.
HapusSilsilah Karelayu secara Turun temurun.
BalasHapus1. Manurung baji suaminya adalah Panrita Gowa ( ulama dari Gowa ). Anaknya adalah I Baji
Sebagai Generasi pertamanya yang diberi nama I Baji.
2. I Baji menjadi Kare Pertama ri Butta Turatea ri Layu. Sehingga dikatakan Kare Baji dan Suaminya adalah Panrita Bone (Ulama pengembara dari Bone). Dalam sistem pemerintahan Kare.
Anaknya bernama I Layu sebagai generasi kedua(ke 2) dari Manurung Baji.
3. I Layu menggantikan Ibunya sebagai kare di Bumi Turatea sehingga I Layu dikatakan Kare Layu. Kare Layu bersuami dengan Paribba Dg Nyento. Kare Layu dianugerahi seorang anak perempuan yang bernama I Nunneng.
Nunneng sebagai generasi ke tiga (ke 3 ) dari Manurung Baji. I Nunneng sebelum menjadi Kare di Bumi Turatea ri Layu. Ayahnya menjadi Kare ke tiga untuk menggantikan Istrinya Kare Layu. Kemudian, Paribba Dg Nyento digantikan oleh anaknya yang bernama I Nunneng untuk menjadi Kare Ri Butta Turatea ri Layu. Sehingga I Nunneng dikatakan Kare Nunneng sebagai pemilik kekuasaan ri Butta Turatea ri Layu.
Kare Nunneng mempunyai 6 orang anak yaitu 2 laki-Laki dan 4 Perempuan.
Anak laki-lakinya bernama=> 1. Dg Tolo' ri tolo Tetapi Dg Tolo' tidak beristri.
2. Dg Mappa eso ri Mangnyumbeng ( orang tua manninggau dg Riolo (yang menjadi raja pertama di Binamu).
Anak Perempuannya bernama => 1. I Na'na' ri Layu(Toddo Layu yang pertama) mempunyai 2 orang anak laki-laki yang ber -
bernama: Tungka Kr Mannongkoki Dan Baroci Pedda'
=> 2. Dg Bia di Rumbiya ( Tidak bersuami)
=> 3. Dg Balang ri Balang ( Seorang perempuan mandul)
=> 4. Dg Boyong ( Suaminya meninggal sebelum punya anak)
"Anonim5/08/2024 6:15 AM
BalasHapusPattotoran nama nenekmu tidak nama daengnya
Anonim5/09/2024 12:26 AM
Misi binti parallu binti patto binti mangkasang tidak ada nama daengnya gassingka bassung jako pamangei RI atte,na kamma lembarang gassingka nataba jakobassung belae nu lantai kalengnu"
Saya Syarifuddin dg Patto menjelaskan pernyataan diatas
Pertama:
Sesungguhnya orang yang berkomentar diatas adalah pengetahuan tentang sejarah bumi Turatea tidak bersandar.
Kedua :
Komentar diatas didapatkan dari buku-buku yang pengarangnya yang tidak mengetahui seluk beluk kerajaan Bumi Turatea. Karena buku itu lahir Jauh dari masa Pemerintah Kerajaan Bumi Turatea dan Karya penulisan tersebut tidak beranak.
Ketiga : yang berkomentar diatas mempunyai ciri -ciri kesombongan seakan-akan komentarnya itu bermakna " apa tongko kau, Apa nianu, Tei pa'barang-barangannu".
Catatan:
Bagi yang berkomentar keliru dan memojokkan orang.
Wahai orang yang keliru dan memiliki ciri-ciri kesombongan.
" Turunan, sanad, silsilah, tidak bisa digantikan oleh harta dan kekayaan yang dimiliki seseorang.
Karena Tetesan darah dari orang yang dimuliakan oleh Allah.
Mustahil tergantikan dengan harta.
Tetesan dari turunan dari kare Layu tetap dikatakan ahli waris Karelayu.
Mustahil tergantikan dengan diluar ahli waris Karelayu.
Sekalipun, Orang-orang tersebut tidak mengi-nginkannya.
Karya buku sejarah bumi Turatea yang ada sekarang tidak bersanad
BalasHapusDimana sumber sejarah dan tokoh sejarah bumi Turatea adalah Butta Turatea ri Layu.
BalasHapusTerkhusus Toko Sejarah yang bernama Patto'torang dg Riolo sebagai Toddo Layu yang terakhir dan sebagai penulis Lontara' bilang untuk bumi Turatea yang sering dikatakan ucapannya "Kana ada'".
Lontara bilang tersebut sebagai rujukan yang benar untuk mengungkapkan kembali sejarah Bumi Turatea.
Begitu juga Toko Sejarah Bumi Turatea yang bernama Parallu dg Cambang anak dari Patto'torang Daeng Riolo Toddo Layu yang ke 10 atau Toddo Layu yang terakhir.
Inilah sumber sejarah yang sebetulnya untuk bumi Turatea.
Sanad periwayatan merupakan rantai transmisi yang menghubungkan antara periwayat Sejarah atau sejarah dengan sumber aslinya. Berikut beberapa gunanya:
BalasHapus1. Butta Turatea ri Layu dan Toddo Layu adalah Sumber Sejarah Bumi Turatea.
Sanad periwayatan membantu memastikan bahwa informasi yang disampaikan benar-benar berasal dari sumber yang dapat dipercaya.
2. Verifikasi Keabsahan
Dengan mengetahui sanad periwayatan sejarah, kita dapat memverifikasi keabsahan informasi yang disampaikan dan memastikan bahwa tidak ada penambahan atau pengurangan yang tidak sah.
3. Mengetahui Kredibilitas Periwayat
Sanad periwayatan juga membantu kita mengetahui kredibilitas periwayat Sejarah, sehingga kita dapat menilai keandalan informasi yang disampaikan.
4. Mencegah Penyebaran Informasi Palsu
Dengan adanya sanad periwayatan, kita dapat mencegah penyebaran informasi palsu atau hoaks, karena kita dapat memastikan bahwa informasi yang disampaikan benar-benar berasal dari sumber yang dapat dipercaya.
5. Memahami Konteks Sejarah
Sanad periwayatan juga membantu kita memahami konteks sejarah dan latar belakang informasi yang disampaikan, sehingga kita dapat memahami informasi tersebut dengan lebih baik.
Dalam sintesis, sanad periwayatan memiliki peran penting dalam memastikan keabsahan dan keandalan informasi sejarah, serta membantu kita memahami konteks sejarah dan latar belakang informasi tersebut.
Ketupat lebaran adalah salah satu makanan tradisional yang sangat populer di Makassar, Sulawesi Selatan, terutama pada hari raya Idul Fitri. Berikut adalah awal mula pembuatan ketupat lebaran di Daerah Makassar:
BalasHapusAsal Usul Ketupat Lebaran di Bumi Turatea umumnya di Makassar
Ketupat lebaran di Bumi Turatea Makassar diyakini berasal dari tradisi kuliner masyarakat Bumi Turatea dimana orang tua paungga sering mengembara diberbagai wilayah di bumi ini dengan membawa ketupat persiapan makan diperjalanan dan Makassar yang telah ada sejak zaman dahulu. Pembuatan ketupat di Bumi Turatea ri Layu diyakini dimulai pada masa Pemerintahan Kare, yaitu pada abad ke-12.
Pengaruh Islam
Pembuatan ketupat di Bumi Turatea dibudidayakan oleh masyarakat Bumi Turatea juga dipengaruhi oleh agama Islam yang masuk ke Bumi Turatea pada abad 14 dan tersebar ke seluruh Sulawesi Selatan pada abad ke-16. Ketupat lebaran menjadi salah satu makanan tradisional yang disajikan pada hari raya Idul Fitri sebagai simbol kesucian dan kebersihan.
Proses Pembuatan Ketupat Lebaran di Makassar
Pembuatan ketupat lebaran di Makassar melibatkan beberapa proses, yaitu:
1. *Pembelian Bahan*:
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat ketupat lebaran adalah beras, kelapa, dan daun pohon Lontar.
2. *Pembersihan Beras*:
Beras dibersihkan dan direndam dalam air untuk menghilangkan kotoran dan meningkatkan kualitas beras.
3. *Pengisian Beras ke Daun Pohon Lontar*:
Beras yang telah dibersihkan diisi ke dalam daun pohon Lontar (Raung tala') yang telah dibentuk menjadi bentuk ketupat.
4. *Pengukusan*:
Ketupat yang telah diisi beras kemudian dikukus selama beberapa jam untuk mematangkan beras.
5. *Penyajian*:
Ketupat lebaran yang telah matang kemudian disajikan dengan berbagai hidangan lainnya, seperti gulai, rendang, dan ayam bakar.
Makna Ketupat Lebaran di Bumi Turatea umum Makassar
Ketupat lebaran di Bumi Turatea Makassar memiliki makna yang sangat penting dalam tradisi masyarakat Bumi Turatea dan Makassar begitu juga di Bugis, yaitu:
1. *Simbol Kesucian*:
Ketupat lebaran dianggap sebagai simbol kesucian dan kebersihan, karena proses pembuatannya yang melibatkan pembersihan beras dan penggunaan daun pohon Lontar.
2. *Simbol Kebersamaan*:
Ketupat lebaran juga dianggap sebagai simbol kebersamaan dan keharmonisan, karena proses pembuatannya yang melibatkan banyak orang dan disajikan dalam acara keluarga dan komunitas Islam.
3. *Simbol Rasa Syukur*:
Ketupat lebaran juga dianggap sebagai simbol rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam sintesis, ketupat lebaran di Bumi Turatea umumnya di Makassar adalah salah satu makanan tradisional yang sangat populer di Sulawesi Selatan, terutama pada hari raya Idul Fitri. Pembuatan ketupat lebaran di Makassar melibatkan beberapa proses dan memiliki makna yang sangat penting dalam tradisi masyarakat Bugis dan Makassar.
Erottongko ni daengan lampa Tanre areng daengnu daeng ni patappe,ji
BalasHapusTena injo NU siri siri pudding NU sare areng daeng kalengnu
BalasHapusPunna erokko lontara bilang asli maeko RI rahim binti genda
BalasHapusLain pemegan toddo lain pemegang adat/atau dewan adat toddo apaka RI layu
BalasHapusDi mana semua kuburanya nenek leluhurmu di kebumikan apakah di layu atau di Bontoramba
BalasHapusApa tanda Nia RI kau punna jarinako karelayu,atau tumanurunga RI layu, anre nussiri siri injo allantiki kalengnu ammake pa,daengan.
BalasHapusGassingka bassunjako pudding NU sare areng daeng kalengnu
BalasHapusHalaman Judul
BalasHapusHalaman
Pernyataan Keaslian Ungkapan Sejarah Butta Turatea ri Layu
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Syarifuddin Patto, S.Pd.I, Gr.
Tempat, Tanggal Lahir : Layu, 02 April 1979
Alamat : Layu, Desa Karelayu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi
Selatan
Pendidikan Terakhir :
Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) - STAI YAPNAS Jeneponto
Dengan Nim : 05.02.01.045./.8282105045
dan Pernah kuliah kejuruan Pendidikan Profesi Guru(PPG) di bidang studi Sejarah
Kebudayaan Islam di LPTK Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan
mendapatkan gelar Pendidikan Profesi Guru(Gr)
Dengan Nim : 24404120267
Profesi :
Guru Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Darul Hidayah Bontoa dan Penulis serta Peneliti
Warisan Budaya Lokal di Butta Turatea ri Layu.
Adapun tanggal lahir yang tertulis di kartu Identitas(KTP) Hal itu tidak sesuai dengan yang
sebenarnya.
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa seluruh isi dan uraian dalam
karya ilmiah "Sejarah Kerajaan Butta Turatea dan Warisan Toddo Appaka ri Layu" adalah
hasil pengumpulan data, penelusuran, wawancara, dan informasi turun-temurun yang saya
peroleh secara langsung dari keluarga besar, ahli waris, sesepuh adat, serta masyarakat
Bumi Turatea, khususnya dari garis keturunan Patto'torang Daeng Riolo (Toddo Layu ke-
10) yang merupakan leluhur saya. Saya meneliti Sejarah Kerajaan Butta Turatea dan
Warisan Toddo Appaka ri Layu dari sejak tahun 1988 sampai tahun 2025 ketika selesai
penulisan buku karya Sejarah Kerajaan Butta Turatea dan Warisan Toddo Appaka ri Layu
pada tahun 2025.
Seluruh isi karya tersebut bebas dari unsur plagiarisme dan tidak menyalahi norma
keilmuan, etika penulisan, maupun hukum yang berlaku. Jika di kemudian hari ditemukan
kekeliruan dalam penulisan saya menurut pihak lain dengan menunjukkan bukti kesalahan
saya dan bukti kebenaran kepada pihak yang keberatan atau dari pihak lain yang dapat
dibuktikan secara sah, saya bersedia bertanggung jawab sepenuhnya sesuai ketentuan yang
berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Layu, ….Oktober 2025
Yang Membuat Pernyataan,
(Syarifuddin Patto, S.Pd.I, Gr.)
Kata Pengantar I
BalasHapusPenulis : Syarifuddin, S.Pd.I, Gr.
Assalamu’ alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan buku karya ilmiah
berjudul "Sejarah Kerajaan Bumi Turatea dan Warisan Toddo Appaka ri Layu."
Tujuan dari penulisan buku ini adalah untuk menggali, mendokumentasikan, dan
melestarikan sejarah serta warisan budaya Kerajaan Bumi Turatea, khususnya keberadaan
dan peran pemangku adat Toddo Appaka ri Layu. Buku ini saya susun berdasarkan
informasi turun-temurun dan pengamatan langsung dari para sesepuh dan masyarakat yang
masih menyimpan memori historis tentang kejayaan dan adat istiadat Bumi Turatea.
Proses penyusunan buku ini tidak terlepas dari tantangan, namun juga penuh dengan
pengalaman berharga. Saya berusaha menyusun informasi secara sistematis dan ilmiah agar
dapat dipertanggungjawabkan secara akademik dan menjadi referensi bagi generasi
penerus.
Ucapan terima kasih yang mendalam saya haturkan kepada:
- Almarhumah ibu saya, Dg Sana' Binti Dg Misi
- Almarhum Haji Jaharuddin Dg Taha
- Almarhumah Moranting Dg Tanting
- Dg Baso, Dg Campa', Jabal Dg Mange, Angga (almarhum) di Mangga 3
- Teristimewa kepada kakek saya, Dg Misi Bin Parallu Daeng Cambang, dan saudaranya J
Dg Nai
- dan juga kepada sepupu 1x kakek Almarhum Dg Rangka, Dg Ngang', Dg Molla, Dg
Cihu, Dg Pale', Dg Kay', Dg Bunga Bangko
- Dg Bapak Saha Nuhung, sepupu dua kalinya kakek saya
- Serta masyarakat sekitar yang dengan ikhlas menceritakan dan membantu menggali
kembali sejarah Bumi Turatea.
Kepada mereka semua, saya ucapkan terima kasih atas ilmu, cerita, dukungan, dan
doanya. Tanpa mereka, buku ini tidak akan pernah ada.
Harapan saya, semoga karya ini menjadi sumber pengetahuan yang berharga, dapat
menginspirasi generasi muda untuk mencintai sejarah dan budaya sendiri, serta menjadi
bukti bahwa kejayaan masa lalu Bumi Turatea dan warisan Toddo Layu layak dikenang,
dihargai, dan dijaga keberadaannya.
Wassalamu’ alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Penulis
Syarifuddin, S.Pd.I, Gr. Layu, Tamalatea – Jeneponto, Sulawesi Selatan
Kata Sambutan I
BalasHapusKATA SAMBUTAN :
Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Toddo Appaka ri Layu
Assalamu’ alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Saya selaku Kepala Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Toddo Appaka
ri Layu menyampaikan rasa Syukur dan bahagia atas terbitnya karya ilmiah berjudul
"Sejarah Kerajaan Bumi Turatea dan Warisan Toddo Appaka ri Layu" yang ditulis oleh
saya sendiri yang bernama Bapak Syarifuddin Patto, S.Pd.I, Gr.
Karya ini merupakan bentuk nyata dari kepedulian dan kecintaan saya terhadap
sejarah, budaya, serta warisan leluhur kita, khususnya dari Kerajaan Besar Binamu yang
ada di Bumi Turatea. Upaya ini tidak hanya mencerminkan nilai-nilai intelektual dan
spiritual, namun juga menjadi inspirasi dalam pelestarian kearifan lokal yang mulai
tergerus zaman.
Saya sendiri mendukung penuh dan menyambut baik inisiatif yang mendukung saya
dalam penuliasan buku karya ilmiyah ini serta saya sebagai penulis diberikan dedikasi oleh
pihak keluarga kami sebagai sesepuh Toddo Appaka ri Layu dalam menggali dan
mendokumentasikan sejarah Toddo Layu, karena hal ini sangat berharga sebagai sumber
pembelajaran, kebanggaan identitas, dan penguatan karakter generasi muda kita.
Harapan saya, semoga karya ini :
- Dapat dibaca dan dipahami secara luas oleh masyarakat, khususnya generasi muda
Turatea.
- Menjadi motivasi bagi para peneliti, pelajar, dan tokoh adat lainnya untuk terus menggali
sejarah dan budaya kita.
- Dan yang paling penting, menjadi pengingat bahwa identitas dan jati diri suatu bangsa
akan kuat jika akar sejarahnya dijaga dan diwariskan dengan baik.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dan petunjuk dalam setiap
langkah kita. Aamiin.
Wassalamu’ alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ungkapan Terima kasih Penulis
BalasHapusDengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyusun tulisan sejarah ini dengan judul “ Sejarah
Kerajaan Bumi Turatea dan Warisan Toddo Layu” .
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Syarifuddin Patto, S.Pd.I, Gr.
Alamat : Layu, Desa Karelayu, Kec. Tamalatea, Kab. Jeneponto, Sulawesi Selatan
Latar Belakang Pendidikan :
- S1 Pendidikan Agama Islam – STAI YAPNAS Jeneponto
- Pendidikan Profesi Guru (PPG) – LPTK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Dengan penuh rasa hormat dan bangga, saya menyatakan bahwa penulisan sejarah ini
merupakan wujud tanggung jawab moral dan budaya saya sebagai generasi ke 4 dari
Patto'torang daeng Riolo, pemangku Toddo Layu ke-10 dalam struktur adat Kerajaan Bumi
Turatea (TODDO APPAKA RI LAYU) di Kerajaan Besar Binamu.
Saya memperoleh informasi sejarah ini secara turun temurun, secara lisan dan narasi
keluarga, mulai dari :
Patto'torang daeng Riolo → Parallu Daeng Cambang → Daeng Misi → Daeng Sana→ dan
sampai kepada saya, Syarifuddin Patto sebagai cucu.
Selain itu, saya juga mendapatkan informasi secara langsung dari beberapa cucu dan
keturunan Patto'torang daeng Riolo yang masih hidup dan memelihara memori budaya
serta nilai-nilai luhur adat Bumi Turatea.
Penulisan ini saya persembahkan sebagai bentuk penghargaan terhadap leluhur,
pemangku adat, dan seluruh masyarakat Turatea, agar sejarah dan identitas lokal tidak
pudar oleh zaman, dan menjadi rujukan generasi selanjutnya.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, baik moril maupun materiil, selama proses penulisan ini.
Syarifuddin Patto, S.Pd.I, Gr.
Layu, Jeneponto, Sulawesi Selatan
(Generasi ke 4 Patto'torang daeng Riolo – Toddo Layu ke-10)
DARTAR ISI
BalasHapusHalaman Judul ...................................................................................................... i
Halaman ........................................................................................................1-126
Pernyataan Keaslian Ungkapan Sejarah Butta Turatea ri Layu ........................ii
Kata Pengantar ....................................................................................................iii
Kata Sambutan I ...................................................................................................iv
Gambar : Dg Misi yakni Putra Parallu Dg Cambang Cucu Dari Patto’ torang Dg Riolo
(Pemangku Adat Kerajaan Bumi Turatea) Toddo Layu yang ke Terakhir (ke-10) vi
Kata Sambutan II ....................................................................................................vii
Ungkapan Terimakasi Penulis ...............................................................................viii
Gambar : Saya sebagai Penulis ...............................................................................ix
Daftar Isi .............................................................................................................x-xi
Bab I Pendahuluan ...................................................................................................1
Bab II Zaman Bentuk Pemerintahan Kare ........................................................... 11
Awal Mula Masuknya Islam Di Bumi Turatea ....................................................11
a. Latar Sejarah ....................................................................................................11
b. Peran Paunggah dalam Islamisasi Awal ........................................................11
c. Tokoh Paunggah : Spiritualitas Lokal Butta Turatea ri Layu .......................11
d. Integrasi Nilai Tauhid dan Budaya Lokal dalam Penyebaran Islam Awal ...12
e. Transmisi Kultural Islam dalam Lintasan Sejarah Turatea. ..........................13
f. Islamisasi Secara Kultural ..............................................................................14
g. Jejak Islam Awal dalam Tradisi Adat ............................................................14
h. Konteks Umum Islamisasi Sulawesi Selatan ..............................................14
I. Hipotesis Masuknya Islam ke Butta Turatea ri Layu Melalui Paunggah ....15
J. Batas-batas kekuasaan Paunggah di Butta Turatea ri Layu ......................15
Kisah Paunggah dalam sejarah bumi Turatea ri Layu pada tahun 1050 M tentang
keinginan istrinya mempunyai seorang anak
................................................................................................................17
Pertemuan Panrita Gowa dan Penyingkapan Jati Diri Manurung Daeng
Baji.....................................................................................................................24
Manurung Baji Sudah dewasa dan akan dinikahkan oleh anak seorang Panrita dari
gowa ...........................................................................................25
Pengaruh Pernikahan Manurung Daeng Baji terhadap Transformasi Sosial dan
Keagamaan .............................................................................................26
Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Kare ...............................................................29
A . Kare Penguasa di Butta Turatea ri Layu ...........................................................34
Sistem Pemerintahan Kare dan Kerajaan di Butta Turatea ri Layu
a. Sistem Pemerintahan Kare (Abad ke-11 – ke-16)
b. Peralihan ke Sistem Pemerintahan Kerajaan
B . Punggawa Bawahan Dari Kare Layu. ...................................................................34
C . Pembesar-Pembesar Kare Layu ..........................................................................35
D. Dasar Hukum Sistem Pemerintahan Kare ...........................................................36
i
Riwayat kedua saya dalam penelitian sejarah kerajaan Bumi Turatea
BalasHapusPada tahun 1988, di kebun kakek saya. Saya yang bernama Syarifuddin Patto anak dari Daeng
Sana' sebagai cucu dari Dg Misi Bin Parallu Daeng Cambang Bin Patto'torang daeng Riolo sebagai
Adat Kerajaan Bumi Turatea yang disebut Toddo Layu. Beliau Toddo Layu yang ke 10 atau yang
terakhir. Sebelum beliau menyerahkan kepada anaknya yang bernama Parallu Daeng Cambang.
Begini penyampaian kakek saya yang bernama Dg Misi Bin Parallu Daeng Cambang kepada saya.
Pada waktu itu, Saya bertanya kepada kakek saya yang bernama Dg Misi Bin Parallu Daeng
Cambang.
" Assikurangki daeng Molla raya ri Layu?
Beliau menjawab : " Sompo si kaliyya".
Saya bertanya lagi kepadanya.
" Jari assikurangki daeng rangka Iyya?
Beliau menjawab. " Ia pole Sompo sikalingku". Inakke ri Layu Jai'a si Sompo sikali. Tau battu-battu
antu mae ri Layu punna teai antu bijangku.
Saya bertanya lagi kepada kakek saya.
" Jari daeng Beta Iyya Inai joka?".
Kakek saya menjawab : " Injo daeng Beta tau battu ri Bulo-bulo, Injo baenenna tau battu ri
Paranga. Injo daeng Bola', dg Kullu, Barasa' siagang Sampara' dg ngalle semba' assi bijai tau battu
ri Bontoramba, Pammariang dg Tompo (kr Tompo) tau battu ri Bonto Tangnga siagang Injo daeng
Sayu siagang dg Lau', tau battu pantara'ji, Kupauangko nak! Inakke ri Layu si Pammanakang warisi'na Toddo Layu.
Ibara' Jari tauku nabalukangngaseki buttaku tetapkah Nia ammantang ri Layu.
BalasHapusToddo Layu' warisi'na Karelayu.
Kakek saya mulai menceritakan sejarah Bumi Turatea ri Layu.
Dia daeng Misi' mulai bercerita secara detail tentang sejarah bumi Turatea " Riolo antu Turatea
nikanai Butta Turatea ri Layu". Ri wattunna attallasa' tau toaku Parallu Daeng Cambang. Punna
nia tau ero' antama' Mae ri Layu mae i ri tau toaku appala' Kana. Teami pole nipau punna nia tau
ero' tau ammantang ri Layu ero' Baung Balla'.
Kakek saya bercerita lagi kepada saya.
" Napasanga tau toaku Parallu Daeng Cambang. Pappasangna battu ri tau toana i Patto'torang
daeng Riolo(Toddo Layu). Toddo Layu' kalabbusanga turun temurun. Ada' kakaraenganga ri Butta
Turatea.
Parallu Daeng Cambang tau toaku angkanai mae ri nakke (Parallu Daeng Cambang orang tuaku
bercerita kepada saya).
" Patto'torang daeng Riolo appasangi Mae ri nakke. Siagang ni sassikangi ri Boto Jombe siagang ri
Boto Cabiri. Siagang Bonto Tangnga, Kalimporo' Bangkala', Rumbia, Tolo', Balang, Manyumbeng
siagang Boyong.
Patto'torang daeng Riolo angkanai mae Aseng ri nakke ngaseng nia kah tampaka ri Layu. " Laku
BalasHapustulisiki anne areng-arengna turunan jari tauna penguasa Iyya ri Butta Turatea ri Layu ni arenga
Karelayu.
Pakaramula Paunggah mange ri Manurung Baji mange ri anakna I Baji Kare pertama ri Butta
Turatea ri Layu. Ri wattu lebba'na na paenteng Paunggah Pammarentah kare a ri Butta Turatea ri
Layu.
Sanggenna Kare Baji nawariskangi kekuasanna mange ri I Layu mange ri Nunneng sanggenna
amminrang Pammarentaiyya mange ri pammerentah kakaraenganga.
Kare Nunneng nawariskangngi Mange ri Na'na Toddo Layu pakara mulaiyya ri jamanna
pammarentah kakaraenganga.
I Na'na annangi saribattang si tau ri Manyumbeng ni arenga Mappa Eso tau toana Manninggau
Daeng Riolo, sitau ri Balang ni arengi Dg Balang, si tau ri Tolo' ni arengi Dg Tolo', Sitau ri Rumbia ni
areng Dg Biya siangan sitau ri Boyong ni areng Dg Boyong, I Na'na ammantang ri Layu Jari ada'
kakaraengaga ri Butta Turatea.
Jari tauna I Na'na (Toddo Layu uru pakara mulaiyya) iya mintu ni arengi:
Tungka Kr Mannongkoki (Toddo Layu maka ruayya) siagang Baroci Pedda(Toddo Layu maka
tallua).
=> Tungka Kr Mannongkoki si tau jari tauna niarengi dg Lolla (Toddo Layu maka appaka)
=> Sedangkan Baroci Pedda (Toddo Layu maka tallua) mingka ia tena jari tauna.
=> Dg Lolla sitau baenenna niarengi Dg Ngintang Tallu jari tauna. Niarengi :
1. Dg Laccu Toddo Layu maka limayya
2. Dg Jaleko Toddo Layu maka annanga
3. Dg Jakkolo' Toddo Layu maka tujua
=> Dg Laccu Toddo Layu maka limayya sitau baenenna niarengi Dg Bulaeng si tau jari tauna
niarengi Daeng Santa(Toddo Layu maka sagantujua) si tau jari tauna niarengi Mangnga Kasang
(Toddo Layu maka salapanga).
=> Dg Jaleko Toddo Layu maka annanga Tena Jari tauna
=> Dg Jakkolo' Toddo Layu maka tujua taena jari tauna.
=> Mangnga Kasang Toddo Layu maka salapanga sitau baenenna niarengi Daeng Baji, Tallu jari
tauna niarengi
1. Ia mintu I nakke Patto'torang daeng Riolo Toddo Layu maka sampoloa sitau Baenengku
niarengi Sitti Fatimah Daeng Bangkala annang Jari tauku niarengi
=> Parallu Daeng Cambang
=> Daeng Laku
=> Daeng Tola
=> Daeng Tolong
=> Daeng Hamang
=> Daeng Range
2. Saribattang bura'neku nikana Petoro' taena jari tauna
3. Saribattang baeneku niarengi i Daeng Sitti Tallu jari tauna rua bura'ne si tau baine niarengi
=> I Daeng Rantu
=> I Daeng Jibi
=> I Daeng Tupa
I Manninggau Daeng Riolo jari tauna Mappa eso saribattang Tauna i Daeng Na'na Toddo Layu uru
pakara mulaiyya.
I Manninggau Daeng Riolo Karaeng lompoa ri Binamu ri taung si si sabbu angngannang
bilangngang antallu.
Oooo Jari tauku Parallu Daeng Cambang pilangngeri siagang nukasukmang baji-baji sikamma
niaka hadere ri tampaka anne kammaiyya Boto Jombe, Boto Cabiri, Bonto Tangnga, ankanayya
inne kanangku kana ada' tulisanku angngukiriki areng jari tauna Karelayu turun temurun ku arengi
Lontara' bilangna Butta Turatea ri Layu.
I Nakke Patto'torang daeng Riolo ada' maka sampoloa laku padangkoki anne kalabbirangku ada'
kakaraenganga ri Butta Turatea mange ri warisikku Parallu Daeng Cambang.
I Nakke sala se're titti cerakna tumanurunga ri Butta Turatea ri Layu.
Siagang I nakke sala se're warisi'na Karelayu.
Kammami anne kana ada' pauku ngaseng ri kau. Naku kana anne ukirangku Lontara' Bilangna
Butta Turatea ri Layu.
Naku kanamo mange ri kau ngaseng salamakko Tallasa' nu.
NU salama' tammangapa-apa. Kun fayakun.
Demikialah kisah kakek saya Daeng Misi ketika orang tuanya yang bernama Parallu Daeng
Cambang Bin Patto’torang Daeng Riolo(Toddo Layu ke 10 atau Toddo Layu yang terakhir)
menceritakan kisah sejarah Kerajaan Bumi Turatea kepada kakek saya Daeng Misi.
Demikian pulalah riwayat singkat saya dalam peneletian Sejarah Kerajaan Bumi Turatea Dan
Warisan Toddo Appaka ri Layu.